Titik didih
adalah suhu dimana cairan mendidih, dimana tekanan uap sebuah zat cair sama
dengan tekanan eksternal yang dialami cairan. Larutan dapat dibagi menjadi dua
berdasarkan nilai Titik didih zat
terlarut. Pertama adalah Titik didih
zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah
menguap. Yang kedua adalah zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan
jika dipanaskan pelarut lebih dulu menguap. Kenaikan Titik didih larutan bergantung pada jenis zat terlarutnya. Dalam
dunia industri, kenaikan Titik didih
sangat diperlukan pemahaman mengenai kenaikan Titik didih. Banyak kegiatan industri yang menerapkan ilmu kenaikan
Titik didih. Oleh karena itu penting
untuk melakukan percobaan ini untuk meningkatkan pemahaman mengenai kenaikan Titik didih untuk diterapkan di dunia
industri.
Titik Beku
merupakan suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatnya,
atau dengan kata lain Titik Beku
adalah suhu dimana pada suhu tersebut, zat cair berubah menjadi padat. Sebagai
contoh, suhu air ketika air tersebut berubah menjadi es disebut Titik Beku air. Titik Beku suatu pelarut dalam larutannya juga bergantung pada
konsentrasi zat terlarut dan sifat pelarut tersebut. Pada tekanan 1 atm, air
membeku pada suhu 0°C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan
uap es. Keberadaan zat terlarut dalam suatu larutan menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan uap jenuh pelarutnya dalam larutan tersebut dan hal ini
menyebabkan Titik Beku larutan
berkurang. Besarnya pengurangan Titik
Beku suatu pelarut dalam larutannya tersebut kemudian dikenal dengan
sebagai penurunan Titik Beku
(êTf). Jika zat telarutnya merupakan zat non elektrolit, maka penurunan Titik Bekunya sebanding dengan
molalitas larutan (m). Titik Beku
(Tf) pelarut murni lebih tinggi daripada Titik
Beku larutan.
Penurunan Titik Beku
A.
Tujuan
Mengamati
penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit.
B.
Alat
dan Bahan
1. Gelas
Kimia
2. Termometer
3. Sendok
4. Tabung
reaksi
5. Akuades
6. Garam
dapur kasar
7. Potongan-potongan
kecil es
8. Larutan
NaCl 0,5 M
9. Larutan
urea 0,5 M
10. Pengaduk
kaca
C.
Cara
Kerja
1. Masukkan
potongan-potongan kecil es ke dalam gas kimia hingga ketinggiannya mencapai gelas.
2. Tambahkan
10 sendok garam dapur kasar ke dalam gelas kimi berisi potongan es dan aduk
hingga merata.
3. Isi
tabung reaksi dengan akuades setinggi 4cm.
4. Masukkan
tabung reaksi yang berisi akuades ke dalam gelas kimia berisi campuran es dan garam dapur kasar.
5. Aduklah
akuadesdalam tabung reaksi dengan gerakan naik turun hingga air membeku.
6. Ukur
suhu menggunakan thermometer. Catat suhu es dalam tabung reaksi setiap satu
menit sampai semua es mencair.
7. Ulangi
langkah 3, 4, 5 dan 6 untuk larutan NaCl 0,5 M dan urea 0,5 M.
D.
Hasil
pengamatan
Larutan
|
Titik
Beku
|
Akuades
|
0
|
NaCl
0,5 M
|
-2
|
Urea
0,5 M
|
-1
|
Larutan
|
Titik Beku Larutan
|
Titik Beku Air
|
Selisih Titik Beku
|
NaCl 0,5 M
|
-2
|
0
|
2
|
Urea 0,5 M
|
-1
|
0
|
1
|
E.
Pertanyaan
1. Apakah
fungsi garam dapur kasar yang dicampurkan dengan potongan es? Jelaskan!
2. Mengapa
selisih titik beku larutan NaCl
dengan larutan urea berbeda meskipun konsentrasi nya sama?
3. Hitunglah
penurunan titik beku larutan NaCl 0,5 M dan larutan urea 0,5 M berdasarkan data
di atas!
4. Bandingkan
sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektroli berdasarkan percobaan ini!
5. Jelaskan
kesimpulan dari percobaan ini!
JAWABAN :
1. Untuk
menurunkan titik beku. Karena garam
merupakan larutan elektrolit sehingga bisa menurunkan titip beku air.
2. Karena kepekatan larutan NaCl dan urea berbeda. Semakin pekat
sebuah larutan, maka titik bekunya semakin rendah pula. Bukan hanya itu saja,
tetapi NaCl merupakan larutan elektrolit sehingga titik bekunya berbeda dengan
urea yang termasuk larutan nonelektrolit.
3.
4. Sifat
Koligatif larutan Elektrolit : walaupun memiliki konsentrasi yang
sama tetapi karena larutan elektrolit ion-ionnya akan mengurai sehingga
partikelnya lebih banyak. Jumlah partikel yang lebih banyak, akan membuat larutan elektrolit lebih
sukar membeku, sehingga membutuhkan suhu yang lebih rendah, dan waktu yang
lama. Hal inilah yang membuat titik beku larutan elektrolit lebih rendah.
Sifat
Koligatif larutan non-Elektrolit : Namun, larutan non-elektrolit , ion ionnya
tidak akan mengurai sehingga jumlah partikelnya lebih sedikit dari pada jumlah
ion pada larutan non-elektrolit. Hal ini membuat larutan non-elektrolit lebih
mudah membeku dari pada larutan elektrolit, sehingga titik beku larutan
non-elektrolit lebih tinggi dari pada elektrolit
5.
Kesimpulannya
adalah Titik beku sebuah larutan juga di
pengaruhi oleh larutan tersebut elektrolit atau non-elektrolit. Jika larutan
tersebut elektrolit maka titik bekunya akan semakin tinggi dari pada larutan
yang non-elektrolit.
Kenaikan Titik Didih Larutan
A. Tujuan
Mengamati
kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
B. Alat
dan Bahan
1.
Gelas
kimia
2.
Pembakar
spritus
3.
Kaki
tiga
4.
Termometer
5.
Akuadess
6.
Larutan
NaCl
7.
Larutan
urea
C. Cara
Kerja
1.
Masukkan
akuades ke dalam gelas kimia pertama, larutan NaCl ke dalam gelas kimia kedua,
dan larutan urea ke dalam gelas kimia ketiga.
2.
Didihkan
ketiga larutan dalam gelas kimia tersebut secara bersamaan
3.
Ukurlah
suhu larutan saat mendidih menggunakan thermometer.
4.
Catat
suhu larutan dalam table pengamatan.
D. Hasil
Pengamatan
Larutan
|
Titik
didih
|
akuades
|
|
NaCl
|
|
Urea
|
|
E. Pertanyaan
1.
Hitunglah
kenaikan titik didih larutan NaCl dan Larutan Urea pada percobaan tersebut!
2.
Apakah kenaikan titik didih larutan NaCl dan urea Berbeda?Jelaskan!
3.
Berdasarkan percobaan ini, bandingkan perbedaan sifat larutan elektrolit
dan non elektrolit!
4.
Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaan ini?
JAWABAN :
1.
Sudah
2.
Iya, karena pada
larutan NaCl yang merupakan larutan elektrolit, ionnya akan ter-ionisasi dan
jumlah partikel pada NaCl akan bertambah banyak sehingga titik didihnya akan
semakin tinggi. Namun, larutan Urea
merupakan larutan non-elektrolit maka ionnya tidak akan ter-ionisasi dan
partikelnya tetap sehingga titik didihnya rendah.
3.
Larutan Elektrolit :
Larutan yang dapat menghandarkan listrik sehingga terurai menjadi partikel
partikel yang menjadi ion. Sehingga larutan elektrolit memiliki jumlah partikel
yang lebih banyak dari pada non-elektrolit dan membuat semakin tinggi titik
didih larutan elektrolit.
Larutan
Non-Elektrolit : Larutan yang tidak dapat menghantarkan
listrik sehingga tidak akan terurai partikelnya menjadi ion. Sehingga larutan
non-elektrolit memiliki jumlah partikel yang jauh lebih kecil dari pada non-elektrolit
dan membuat titik didihnya rendah.
4.
Kesimpulannya
adalah Titik didih sebuah larutan juga di pengaruhi oleh larutan tersebut
elektrolit atau non-elektrolit. Jika larutan tersebut elektrolit maka titik
didihnya akan semakin tinggi dari pada larutan yang non-elektrolit.
Tag :
SCIENCE
0 Komentar untuk "Laporan Praktikum Ilmiah Titik Didih dan Titik Beku"
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<