untuk semuanya Kita mesti percaya bahwa membaca adalah kunci untuk membuka gerbang ilmu kesemestaan. Sementara buku adalah jendela dunia yang terhampar luasnya. Dengan demikian kita menimani ayat Allah tentang seruan Iqro’, perintah membaca yang terdapat dalam salah satu ayat al Quran surat al Alaq yang berbunyi: “Bacalah dengan mengagungkan nama tuhanmu yang telah menciptakanmu…” . Banyak ilmuwan baik dari kalangan muslim maupun non muslim memuji kehadiaran ayat ini dan dianggap sebagai ayat pertama yang meletakkan sendi-sendi seradaban melalaui sebuah perintah agung: BACALAH!.
“Iqro”: Bacalah, demikian setiap insan diperintahkan oleh sang penguasa Semesta. Dan kita ditutntut untuk mencoba memaknai dan melaksanakan serta mengambil hikmah dari perintah tersebut. Membaca seperti apa yang diperintahkan? Rasanya bukan sekedar perintah membaca biasa? Sebagai anak muda pasti kita membutuhkan jawabannya? Iya kan?
Seorang mufasir terkemuka, Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah mengartikan iqro secara istimewa yaitu kegiatan aktif yang meliputi membaca teks, membaca realitas, memahami, meneliti/riset. Jadi, makna iqro itu teramat luasnya sehingga meliputi dimensi tekstual(buku) dan kesemestaan(jagat alam). Kecerdasan yang hendak dibangun oleh tuhan bukanlah kecerdasan mental, otak, spritual, namun kecerdasan emosional yang berdimensi semesta, lingkungan adalah hal yang penting sehingga manusia bisa memahami gerak-gerik dan fenomena alam. Artinya membaca di sini itu diwarnai dengan semangat daya pikir yang total-menyeluruh, mengingat, menganalisa dan bakan membayangkan sebuah langkah untuk mengatasi sebuah permasalahan. Berbagai bencana alam yang terjadi di negeri ini adalah menuntut refleksi kita, sejauh mana kita mampu bersahabat dan membaca nalar alam yang mempunyai “the power of nature”.
Berikut adalah keuntungan membaca dan menelaah buku
· mengusir keraguan, kecemasan, dan kesedihan
· menjauhkan diri dari terhanyut dalam kebathilan
· menghindarkan diri dari pengangguran dan sikap orang-orang yang tidak punya kesibukan
· melemaskan lidah, melatih berbicara, menghindarkan kekeliruan dalam bertata bahasa, dan menghiasi diri dengan kefasihan berbicara
· mengembangkan wawasan berpikir, memperbaiki persepsi, dan menjernihkan hati
· menambah ilmu serta memperkaya hafalan dan pemahaman
· mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, keputusan orang-orang bijak, dan kesimpulan hokum para ulama
· menumbuhkan bakat mencerna berbagai ilmu pengetahuan dan mengembangkan kemampuan menelaah berbagai kebudayaan yang memberi kesadaran akan perannya dalam kehidupan manusia
· menebalkan keimanan, khususnya bila membaca buku-buku keislaman, karena sesungguhnya buku itu merupakan pelajaran yang paling besar, peringatan yang paling agung, pencegah kemungkaran yang paling efisien, dan perintah yang paling bijak
· menenangkan pikiran dari kegalauan, menjaga kalbu dari kekacauan, dan memelihara waktu dari kesia-siaan
· memperdalam pemahaman tentang makna kalimat, melatih diri menuangkan materi, mengungkapkan tujuan yang terarah dalam berungkap, menunjukkan makna sejumlah kalimat dengan tepat
(Sumber: "JANGAN BERSEDIH, Setelah Kesulitan Ada Kemudahan", bab "Sebaik-baik teman adalah buku", Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni.)
Luar biasa keuntungan/manfaat membaca itu kalau kita mau melakukannya. Kalau tidak ya bagaimana mungkin bisa memproleh manfaat dari sebuah tradisi “agung” yang bernama membaca. Apabila kita membicarakan membaca dalam arti membaca teks maka ini akan dikaitkan dengan sikap intelktualitas kita. Sikap intelektual sangat berkaitan dengan bacaan yang dikonsumsi sehar-hari sehingga ada yang mengatakan bahwa : “you are what you read!!” dan kadar itelektualitas itu juga cukup dipengaruhi oleh cara membaca. Ada orang yang yang membaca sambil berimajinasi, mengambil intisari, menggarisbawahi, bahkan ada yang membaca daftar isinya saja, lalu dilajutkan yang .enarik untuk dibaca dan sebagainya dan sebagainya.
Seorang yang cerdas membaca perlu mampu membaca buku dengan menghadirkan konteks dan lingkungan yang mengelilinginya. Terhadap sebuah tulisan pembaca perlu hadir, menyerap, menyimpulkan, mengulang/review, dan juga memperjelas.
“Iqro”: Bacalah, demikian setiap insan diperintahkan oleh sang penguasa Semesta. Dan kita ditutntut untuk mencoba memaknai dan melaksanakan serta mengambil hikmah dari perintah tersebut. Membaca seperti apa yang diperintahkan? Rasanya bukan sekedar perintah membaca biasa? Sebagai anak muda pasti kita membutuhkan jawabannya? Iya kan?
Seorang mufasir terkemuka, Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah mengartikan iqro secara istimewa yaitu kegiatan aktif yang meliputi membaca teks, membaca realitas, memahami, meneliti/riset. Jadi, makna iqro itu teramat luasnya sehingga meliputi dimensi tekstual(buku) dan kesemestaan(jagat alam). Kecerdasan yang hendak dibangun oleh tuhan bukanlah kecerdasan mental, otak, spritual, namun kecerdasan emosional yang berdimensi semesta, lingkungan adalah hal yang penting sehingga manusia bisa memahami gerak-gerik dan fenomena alam. Artinya membaca di sini itu diwarnai dengan semangat daya pikir yang total-menyeluruh, mengingat, menganalisa dan bakan membayangkan sebuah langkah untuk mengatasi sebuah permasalahan. Berbagai bencana alam yang terjadi di negeri ini adalah menuntut refleksi kita, sejauh mana kita mampu bersahabat dan membaca nalar alam yang mempunyai “the power of nature”.
Berikut adalah keuntungan membaca dan menelaah buku
· mengusir keraguan, kecemasan, dan kesedihan
· menjauhkan diri dari terhanyut dalam kebathilan
· menghindarkan diri dari pengangguran dan sikap orang-orang yang tidak punya kesibukan
· melemaskan lidah, melatih berbicara, menghindarkan kekeliruan dalam bertata bahasa, dan menghiasi diri dengan kefasihan berbicara
· mengembangkan wawasan berpikir, memperbaiki persepsi, dan menjernihkan hati
· menambah ilmu serta memperkaya hafalan dan pemahaman
· mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, keputusan orang-orang bijak, dan kesimpulan hokum para ulama
· menumbuhkan bakat mencerna berbagai ilmu pengetahuan dan mengembangkan kemampuan menelaah berbagai kebudayaan yang memberi kesadaran akan perannya dalam kehidupan manusia
· menebalkan keimanan, khususnya bila membaca buku-buku keislaman, karena sesungguhnya buku itu merupakan pelajaran yang paling besar, peringatan yang paling agung, pencegah kemungkaran yang paling efisien, dan perintah yang paling bijak
· menenangkan pikiran dari kegalauan, menjaga kalbu dari kekacauan, dan memelihara waktu dari kesia-siaan
· memperdalam pemahaman tentang makna kalimat, melatih diri menuangkan materi, mengungkapkan tujuan yang terarah dalam berungkap, menunjukkan makna sejumlah kalimat dengan tepat
(Sumber: "JANGAN BERSEDIH, Setelah Kesulitan Ada Kemudahan", bab "Sebaik-baik teman adalah buku", Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni.)
Luar biasa keuntungan/manfaat membaca itu kalau kita mau melakukannya. Kalau tidak ya bagaimana mungkin bisa memproleh manfaat dari sebuah tradisi “agung” yang bernama membaca. Apabila kita membicarakan membaca dalam arti membaca teks maka ini akan dikaitkan dengan sikap intelktualitas kita. Sikap intelektual sangat berkaitan dengan bacaan yang dikonsumsi sehar-hari sehingga ada yang mengatakan bahwa : “you are what you read!!” dan kadar itelektualitas itu juga cukup dipengaruhi oleh cara membaca. Ada orang yang yang membaca sambil berimajinasi, mengambil intisari, menggarisbawahi, bahkan ada yang membaca daftar isinya saja, lalu dilajutkan yang .enarik untuk dibaca dan sebagainya dan sebagainya.
Seorang yang cerdas membaca perlu mampu membaca buku dengan menghadirkan konteks dan lingkungan yang mengelilinginya. Terhadap sebuah tulisan pembaca perlu hadir, menyerap, menyimpulkan, mengulang/review, dan juga memperjelas.
Tag :
BERANDA
0 Komentar untuk "MEMBACA SANGAT MENGUNTUNGKAN"
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<