Nama mainan ini adalah
Necomimi. Alat ini menggunakan sensor untuk mengukur gelombang otak.
Telinga kucing akan bergerak naik atau turun.
Pembuatnya, Neurowear, berharap produk ini dapat dipasarkan akhir tahun 2011.
Mereka bermaksud mencari keuntungan dari kegemaran orang Jepang akan sesuatu yang menggemaskan dan teknologi canggih.
"Kami mencari cara baru
berkomunikasi dan kami berpikir akan menarik jika kami menggunakan
gelombang otak," kata Kana Nakano dari Neurowear.
"Karena sensor harus dipasang di kepala, maka kami berusaha menciptakan sesuatu yang lucu dan menarik."
Contoh mainan ini dibuat dalam warna hitam dan putih dengan menggunakan sensor buatan perusahaan rekanan Neurowear yang bermarkas di Sillicon Valley.
Hiasan kepala berbulu tersebut menggunakan aktivitas otak untuk menghasilkan ekspresi yang diinginkan. Telinga akan berdiri jika seseorang memikirkan sesuatu dan bergerak turun saat pemakainya dalam keadaan santai, kata pembuatnya.
Kata Necomimi berasal dari kata bahasa Jepang yang mengacu kepada kucing dan telinga, tetapi dua suku kata pertama juga mewakili istilah "komunikasi neuro", kata Neurowear.
"Harga sensor gelombang otak peralatan kedokteran jutaan yen, tetapi penurunan harga memungkinkan orang biasa dapat menggunakannya juga," kata salah satu anggota tim, Tomonori Kagaya, kepada AFP.(BBC Indonesia)
Pembuatnya, Neurowear, berharap produk ini dapat dipasarkan akhir tahun 2011.
Mereka bermaksud mencari keuntungan dari kegemaran orang Jepang akan sesuatu yang menggemaskan dan teknologi canggih.
"Karena sensor harus dipasang di kepala, maka kami berusaha menciptakan sesuatu yang lucu dan menarik."
Contoh mainan ini dibuat dalam warna hitam dan putih dengan menggunakan sensor buatan perusahaan rekanan Neurowear yang bermarkas di Sillicon Valley.
Hiasan kepala berbulu tersebut menggunakan aktivitas otak untuk menghasilkan ekspresi yang diinginkan. Telinga akan berdiri jika seseorang memikirkan sesuatu dan bergerak turun saat pemakainya dalam keadaan santai, kata pembuatnya.
Kata Necomimi berasal dari kata bahasa Jepang yang mengacu kepada kucing dan telinga, tetapi dua suku kata pertama juga mewakili istilah "komunikasi neuro", kata Neurowear.
"Harga sensor gelombang otak peralatan kedokteran jutaan yen, tetapi penurunan harga memungkinkan orang biasa dapat menggunakannya juga," kata salah satu anggota tim, Tomonori Kagaya, kepada AFP.(BBC Indonesia)
0 Komentar untuk "Headshet Telinga Kucing di Jepang"
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<