Berdoa, atau
bertawasul, atau berdzikir, itu dimana saja, boleh tawassul dari rumah, atau di
kamar, atau di masjid, atau di kuburan, atau dimana saja, pastilah mungkin hati
kita yang sudah tertular virus sekte sesat ini akan langsung Alergi bila
mendengar DOA DI KUBURAN, ketahuilah berdoa di kuburan pun sunnah
Rasul saw, beliau berdoa di Pekuburan Baqii, dan berkali-kali beliau saw
melakukannya. Dan Rasul saw memerintahkan untuk mengucapkan Salam untuk ahli
kubur dengan ucapan Assalaamu alaikum Ahliddiyaar minalmuminin walmuslimin, wa
Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As alullah lana wa lakumul aafiah.. (Salam
sejahtera atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin,
Semoga kasih sayang Allah atas yang terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh
Kami Insya Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim Bab 35 hadits no
974.975,976. *3 hadits dalam makna yang sama). Hadits ini menjelaskan bahwa
Rasul saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka berbincang-bincang
dengan ucapan Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian.
Demikian pula
tawassul, karena tawassul adalah doa kepada Allah, bila anda menuju makam untuk
berziarah, berdoalah kepada Allah, Wahai Allah, Demi orang-orang yang
bermunajat pada Mu, Demi orang-orang yang Bersemangat kepada keridhoan Mu, Demi
langkahku ini, atau dengan tawassul menyebut nama sebagaimana Rasul saw
menyebut Demi para Nabi sebelumku.. atau misalnya Wahai Allah, Demi Ahlul Badr,
atau Demi Muhajirin dan Anshar, atau Demi Ruku dan Sujudnya para wali Mu, atau
menyebut nama mereka sebagaimana Rasul saw menyebut nama para malaikat. Toh
doa-doa ini kepada Allah, berperantarakan ketaatan para hamba-hamba Nya, memang
manusia hidup dan mati, namun amal shalihnya tetap kekal.
Anda ingat peristiwa
Adam as?, mengapa malaikat diperintahkan sujud pada makhluk?, karena para
malaikat itu sujud pada Adam as bukan menyembah Adam as, tetapi menyembah
Allah.. karena jutsru sujud pada Adam itu adalah ketaatan, namun apa yang
dilakukan Iblis?, pada dasarnya Iblis hanya ingin sujud kepada Allah semata,
tak mau memuliakan makhluk yang dimuliakan Allah, dan jatuhlah ia kepada Laknat
Allah, maka orang yang tak mau memuliakan orang yang dimuliakan Allah swt
adalah para pengikut Iblis, naudzubillahi min dzalik.
Wahai saudaraku,
jangan alergi dengan kalimat syirik, syirik itu adalah bagi orang yang
berkeyakinan ada Tuhan Lain selain Allah, atau ada yang lebih kuat dari Allah,
atau meyakini ada tuhan yang sama dengan Allah swt. Inilah makna syirik. Mereka
yang berkemenyan, sajen dlsb itu, tetap tak mungkin kita pastikan mereka
musyrik, karena kita tak tahu isi hatinya, sebagaimana Rasul saw murka kepada
Usamah bin Zeyd ra yang membunuh seorang pimpinan Laskar Kafir yang telah
terjatuh pedangnya, lalu dengan wajah tak serius ia mengucap syahadat, lalu
Usamah membunuhnya, ah? betapa murkanya Rasul saw saat mendengar kabar itu..,
seraya bersabda : APAKAH KAU MEMBUNUHNYA PADAHAL IA MENGATAKAN LAA
ILAAHA ILLALLAH..?!!, lalu Usamah ra berkata: Kafir itu hanya bermaksud
ingin menyelamatkan diri Wahai Rasulullah.., maka beliau saw bangkit dari
duduknya dengan wajah merah padam dan membentak : APAKAH KAU BELAH
SANUBARINYA HINGGA KAU TAHU ISI HATINYA??!!!, lalu Rasul saw maju mendekati
Usamah dan mengulangi ucapannya :APAKAH KAU BELAH SANUBARINYA HINGGA KAU
TAHU ISI HATINYA??!!!, Usamah ra mundur dan Rasul saw terus mengulanginya : APAKAH
KAU BELAH SANUBARINYA HINGGA KAU TAHU ISI HATINYA??!!!, hingga Usamah ra
berkata : Demi Allah dengan peristiwa ini aku merasa alangkah indahnya bila aku
baru masuk islam hari ini..(maksudnya tak pernah berbuat kesalahan seperti ini
dalam keislamanku). (Shahih Muslim Bab 41 no. 158 dan hadits yang sama no.159)
Dan juga dari
peristiwa yang sama dengan riwayat yang lain, bahwa Usamah bin Zeyd ra membunuh
seorang kafir yang kejam setelah kafir jahat itu mengucap Laa Ilaaha Illallah,
maka Rasul saw memanggilnya dan bertanya : MENGAPA KAU MEMBUNUHNYA..?!,
Usamah menjawab : Yaa Rasulullah, ia telah membunuh fulan dan fulan, dan
membantai muslimin, lalu saat kuangkat pedangku kewajahnya maka ia mengatakan
Laa Ilaaha illallah.., lalu Rasul saw menjawab : LALU KAU
MEMBUNUHNYA..?!!, Usamah ra menjawab : benar, maka Rasulullah saw berkata : APA
YANG AKAN KAU PERBUAT DENGAN LAA ILAAHA ILLLALLAH BILA TELAH DATANG HARI
KIAMAT..?!!, maka Usamah berkata : Mohonkan pengampunan bagiku Wahai
Rasulullah??, Rasul saw menjawab dengan ucapan yang sama : APA YANG
AKAN KAU PERBUAT DENGAN LAA ILAAHA ILLLALLAH BILA TELAH DATANG HARI
KIAMAT..?!!!, dan beliau terus mengulang ulangnya.. (Shahih Muslim Bab 41
no.160).
Kita tak bisa menilai
orang yang berbuat apapun dengan tuduhan syirik, dia berkomat kamit dengan
sajen dan mandi sumur tujuh rupa dan segala macam kebiasaan orang kafir
lainnya, ini merupakan adat istiadat biasa, tak mungkin kita mengatakannya
musyrik hanya karena melihat perbuatannya, kecuali ia ber ikrar dengan
lidahnya.
Satu contoh, seorang
muslim mandi air kembang, berendam di air mawar, lalu menaruh keris di
pinggangnya, lalu menyalakan kemenyan, lalu ia shalat, musyrikkah ia?,
dan orang lain mandi
dengan shower, berendam di air hangat, menggunakan busa mandi, lalu menaruh
pistol dipinggangnya, lalu menyemprotkan pewangi ruangan, lalu shalat,
musyrikkah dia?,
apa bedanya?, keduanya
melakukan kebiasaan orang kafir..
Kesimpulannya adalah,
tidak ada kalimat musyrik bisa dituduhkan kepada siapapun terkecuali dengan
kesaksian lidahnya. Hati-hatilah dengan ucapan syirik, bila seseorang muslim
lalu musyrik, maka pernikahannya batal, istrinya haram dikumpulinya, jima
dengan istri terhitung zina, anaknya tak bernasab padanya, kewaliannya atas
putrinya tidak sah, dan bila keluarganya wafat ia tak mewarisi dan bila ia
wafat tak pula diwarisi, ia diharamkan shalat, diharamkan dikuburkan di
pekuburan muslimin.
Saran saya,
berziarahlah kubur bila anda berkenan, dan palingkan pandangan dan sangka buruk
dari mereka yang bertaburan menyan dan kembang dlsb, jangan sesekali menuduh
mereka musyrik, mungkin hati mereka musyrik, tapi kita dimurkai Rasul saw bila
menuduhnya. Bila anda selesai berziarah, ada baiknya anda menyalami mereka dan
dengan senyum hangat anda memberi mereka hadiah Al Quran, dan katakanlah :
Wahai Tuan, para Sunan dan wali songo itu mempunyai kesenangan dan kegemaran,
dan mereka akan senang bila Tuan mengamalkan kegemaran dan amal mereka,
pastilah serta merta mereka akan bertanya dengan sigap..apakah kegemaran
mereka??!!, jawablah dengan lembut dan berwibawa : Mereka siang malamnya asyik
dengan Al Quran.. pasti Tuan akan disayangi mereka bahkan disayang Allah bila
asyik membaca Al Quran, Nah..ini saya hadiahkan pada tuan, barang yang paling
disayangi oleh Para Wali dan Sunan..
DAN HAMBA HAMBA
ARRAHMAN (ALLAH SWT) YANG BERJALAN DIMUKA BUMI DENGAN RENDAH DIRI, (tidak
sombong), DAN BILA MEREKA DIAJAK BICARA OLEH ORANG ORANG JAHIL, MAKA MEREKA
MENJAWABNYA DENGAN LEMBUT (Alfurqan-63).
Wallahu alam.
(Munzir Almusawa)
1 Komentar untuk "Bolehkah Berdo’a di Kuburan?"
Banyak orang mengikuti tradisi dari nenek moyang hehe
mantap nih
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<