Ilmu Dunia dan Akhirat Blog's. Mencari, Memahami dan Menyimpulkan. Ilmu Dunia dan Akhirat.

KATAKAN PADA ORANG-ORANG MUNAFIK


          Akhi, aktivitas Islam, orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya “sakit” akan berkata kepada Anda, “Apa Anda pikir keinginan Anda itu terwujud? Apa Anda kira Khilafah Islamiyah atau negara Islam akan berdiri? Itu semua tidak akan terwujud dan lebih mirip ilusi daripada fakta. Apa Anda pikir Amerika Serikat, Rusia, Eropa, dan Israel akan mengizinkan hal itu? Mereka musuh paling bebuyutan Islam dan negaranya?”

Mereka juga akan berkata pada Anda, “Anda menuju fatamorgana dan tertiup oleh agama Anda.”
Jika mereka berkata seperti itu kepada Anda, ingatlah firman Allah Ta’ala,

“(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya sakit berkata, ‘Mereka itu (Kaum Mukminin) ditiup oleh agamanya,’ (Allah berfirman), ‘Barangsiapa tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (Al-Anfal: 49).

Katakan kepada mereka, “Khalifah Islamiyah akan kembali, kendati banyak kesulitan dan tantangan berdirinya Khalifah Islamiyah itu tidak diragukan lagi, kendati masih lama dan pertolongan Allah pasti datang.”
Katakan kepada mereka, “Bahkan, Allah akan menaklukkan Roma untuk kaum Muslimin, seperti pernah dijanjikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di hadits shahih dan seperti halnya Kostantinopel di taklukan sebelum ini. Kami harap Allah memberi lebih dari itu, yaitu menaklukan Kremlin dan Gedung Putih. Kenapa tidak, toh Allah Ta’ala berfirman,

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang beriman di antar kalian dan mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia pasti menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia pasti merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada penyekutuan sesuatu apa pun dengan-Ku.’ (An-Nuur: 55).

Sedang kapan hal itu terjadi? Ini bukan tugas kami dan tidak di bebankan Allah Ta’ala pada kami. Sebab, kami hanya diperintahkan mengamalkan agama ini, membela syariat, dan mencurahkan seluruh potensi untuk tujuan ini. Sedang hasilnya, itu urusan Allah Ta’ala. Penyair berkata,

Anda hanya bertugas menabur benih, bukan memetik hasilnya
 Allah pendukung terbaik bagi orang-orang yang berusaha.”

Katakan kepada mereka, seperti dikatakan Nabi Ya’qub Alaihis Salam kepada anak-anaknya, setelah beliau kehilangan dua anaknya sekaligus, Yusuf dan Bunyamin,

“Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal.” (Yusuf: 94).

Katakan kepada mereka, “kendati cobaan dan penderitaan datang bertubi-tubi, kami mencium aroma kebahagiaan, kemenangan, dan kembalinya Khilafah Islamiyah, sekiranya kalian tidak menuduh kami lemah akal.”
Banyak orang yang berkata kepada Anda, “Anda ngacau sejak dulu.”
Dulu. Orang-orang munafik berkata kepada para sahabat setelah Perang Uhud, “kembalilah kalian pada agama kalian.”

Perkataan itu juga akan dikatakan orang-orang munafik kepada orang-orang beriman di setiap zaman dan tempat jika aktivis Islam mendapat musibah, atau hal-hal negatif terjadi pada mereka, atau mereka terancam dipenjara, siksa, pembunuhan, dan luka. Saat itu, mereka berkata kepada Anda, “Sudahlah, tinggalkan aktivitas dakwah Anda, karena agama inilah penyebab utama terjadinya rangkaian musibah ini. Agama inilah yang menghilangkan masa depan kalian, menjebloskan kalian ke jeruji penjara, dan mengusir kalian dari negeri kalian. Tinggalkan saja agama kalian ini, yang menjadi biang seluruh musibah, niscaya kalian selamat dan beruntung.”
Jika mereka berkata seperti itu kepada kalian, katakan kepada mereka,

“Sesungguhnya Allah membela orang-orang beriman.” (Al-Hajj: 38)

katakan kepada mereka,

“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.” (Al-Hajj: 40).

Dan, katakan kepada mereka,

“Mengapa kami tidak bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami.” (Ibrahim: 12).

Serta, katakan kepada mereka,

“Sungguh kami mengada-adakan kebohongan bersarang kepada Allah, jika kami kembali kepada agama kalian, sesudah Allah melepaskan kami darinya. Dan kami tidak patut kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami hendakinya. Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah saja kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan adil dan engkau Pemberi keputusan terbaik.” (Al-A’raaf: 89).

Orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya sakit akan berkata seperti dikatakan orang-orang munafik dulu tentang kaum Muslimin, korban kasus Ar-Raji’. Mereka dijebak orang-orang musyrik dan dibunuh semuannya. Ketika itu, orang-orang munafik berkata, “Ah, sungguh sial korban kasus Ar-Raji’ itu. Kenapa mereka tidak menetap saja dirumah bersama keluarga dan tidak usah menunaikan tugas sahabat mereka.” (Diriwayatkan Ibnu Hisyam). Sahabat yang mereka maksud ialah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Perkataan senada akan diucapkan kepada Anda, wahai aktivis Islam, setiap ada aktivitas yang terbunuh, atau penjara, atau keluargannya diusir. Seketika itu juga, orang-orang yang hatinya sakit berkata, “Kenapa mereka tidak duduk-duduk dirumah dan menyusahkan diri dengan merubah seabrek kemungkaran ini?”

Mereka juga akan berkata, “Ah seandainya para aktivis itu menetap di rumahnya masing-masing, diam saja, lebih serius memikirkan masa depan mereka, dan tidak usah berpikir mendirikan negara Islami!”
Jika orang-orang munafik berkata seperti itu, ingatlah bahwa Al-Qur’an pernah berkata tentang orang seperti itu jauh sebelum ini,

“Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan di persaksikannya kepada Allah isi hatinya, padahal ia menantang paling keras.” (Al-Baqarah: 204).

Sifat diatas tidak hanya berlaku pada orang bersangkutan, tapi berlaku juga pada para pengikut orang tersebut dan orang-orang yang berkata seperti itu di setiap zaman dan tempat. Jika Anda mendengar perkataan seperti itu, katakan kepada mereka, “Tunjukkan kami adalah menegakkan agama dan mendirikan negara adalah salah satu sarananya. Kami tidak mungkin mengorbankan tujuan, demi merealisir sarana.”
Katakan kepada mereka perkataan Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu Anhu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Anda tidak perlu takut, demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu.” (Diriwayatkan Al-bukhari, Muslim, Ahmad).

Kepada siapa saja yang beramal untuk Islam dan ikhlas karena Allah Ta’ala diseluruh amal perbuatannya, kami katakan, “Selagi kalian berada di atas kebenaran, kalian tidak perlu risau. Demi Allah, Dia tidak akan menghinakan kalian. Sebab, kalian melakukan silaturrahim, membela syariat dan akhlak mulia, memerangi akhlak tercela, berdakwah kejalan Allah dengan konsep jelas, menyuruh hal-hal yang baik, melarang hal-hal mungkar, mengerjakan qiyamul lail, berpuasa disiang hari, dan lain sebagainya.”
Jika Anda mendengar perkataan orang munafik seperti diatas, ingatlah nenek moyang mereka,

“Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang, ‘sekiranya mereka mengikuti kita, tentu mereka tidak terbunuh.’ Katakan, ‘Cobalah kematian dari diri kalian, jika kalian orang-orang yang benar.’ Janganlah kalian mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki.” (Ali Imran: 168-169).

Katakan kepada mereka, “Waraqah bin Naufal, yang berusia tua itu, melewati Bilal bin Rabah yang sedang disiksa, tapi dengan gagah berani, Bilal bin rabah tidak henti-hentinya ia berkata, “Allah Maha Esa. Allah Maha Esa.” Waraqah bin Naufal berkata, “Allah Maha Esa. Demi Allah, wahai Bilal, Aku bersumpah kepada Allah, jika kalian membunuh Bilal karena ucapan ini, aku akan menjadikan tempat meninggal Bilal sebagai tempat keramat.” (Diriwayatkan Ibnu Ishaq).

Coba renungkan pemahaman mendapat Waraqah bin Naufal itu, padahal ia tahu sedikit sekali tentang Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam, sebelum meninggal dunia. Namun, hatinya bersih, ikhlas, steril dari hawa nafsu, dan suci dari kemunafikan.
0 Komentar untuk "KATAKAN PADA ORANG-ORANG MUNAFIK"

Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.

Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)

>TERIMA KASIH<

ILMU DUNIA DAN AKHIRAT. Powered by Blogger.
Back To Top