Bacalah surat ini. Surat yang aku
tuliskan sendiri. Surat ini berdasarkan apa yang telah aku alami dan dari hati
kecilku.
Andaikata...
Jika ananda teledor dan tidak
menghiraukan nasehat ibu dan ayah. Bukan berarti anada tak memperhatikannya.
Tapi karena kadang ayah dan ibu melakukan apa yang kalian larang.
Andaikata...
Jika ananda lupa dan tak ingat akan
perintah ayah dan ibu. Bukan berarti ananda tak mengingatnya dengan
sungguh-sungguh dan “sembrono”. Tetapi ananda benar-benar lupa akan perintah
ayah dan ibu di karenakan tugas sekolah yang menumpuk dan harus memenuhu
tuntutan yang ayah dan ibu tuntut ke ananda.
Andaikata...
Jiak ananda di marahi karena melakukan
sesuatu hal, jangan marahi ananda. Karena ananda melakukannya kepada ayah dan
ibu agar ananda dapat di perhatikan.
Ananda mohon, kadang apa yang aku
lakukan berniat baik selalu menjadi buruk karena ayah dan ibu selalu memarahi
ananda karena sesuatu yang berbeda ata apa yang ayah dan ibu lakukan. Berbeda
bukan berarti salah ayah.. ibu...
Ananda mohon...
Jika ananda menasehati ayah dan ibu,
maka janganlah ayah dan ibu memusuhi ananda karena di rasa sok tahu dan sok
pintar. Karena sebenarnya ananda hanya ingin membenarkan yang salah.
Ananda harap...
Suatu hari ayah dan ibu berhenti
berdepat. Mengoreksi diri sendiri tentang kesalahannya. Bukan saling salah
menyalahkan saat malah hari. Saat di mana ananda belajar untuk sekolah dan masa
depan ananda.
Namun, jika ananda mendapat nilai jelek.
Janganlah memarahi dan mencaci maki. Karena nilai itu dikarenakan saat malam
hari, disaat ananda belajar. Ayah dan ibu malah berdebat , membanting peralatan
rumah, menonton televisi dengan keras. Ananda harap kalian bisa mengerti dan
menasehati ananda dengan lembut agar bisa meningkatkan nilai.
Juga, saat ananda mendapat nilai bagus.
Janganlah ayah dan ibu berkata “awas kalo menurun” atau “masak anak...cuman
dapat nilai segini?”. Karena ananda sudah berusaha untuk mendapat nilai yang
bagus. Yang ananda inginkan hanya pujian dari ayah dan ibu. Dengan begitu
ananda mungkin akan merasa senang atas apa yang ayah dan ibu beri walo cuman
pujian.
Ananda juga berharap..
Ibu dan ayah tak lagi menuduh ananda
dengan tuduhan yang jelek. Seperti menyatakan bahwa ananda mencuri uang ibu,
ananda anak yang bodoh. Karena sebenarnya anada tak pernah mengambil uang dan
sudah belajar dengan baik.
Ayah ibu,,,
Maafkan segala dosa ananda. Hanya kalian
yang aku miliki. Tak ada niatan dalam pikiran ananda untuk berdoa kepada Tuhan
untuk membalas keburukan yang ananda terima dari ayah dan ibu. Hanya ananda
harap, kalian bisa sadar atas apa yang telah kalian lakukan.
5 Komentar untuk "Renungan : Surat dari Anak"
sungguh inspiratif.. :)
sangat luar biasa sekali kalau ada anak yang benar-benar menulis surat ini sendiri.
sebenar nya anak memang tidak bandel..
tetapi karena orang tua sendiri anak menjadi seperti itu untuk mendapatkan perhatian.
surat yang sangat inspiratif sekali untuk para orang tua.
surat yang sangat manarik.......
semoga bisa memberikan pengertian pada orang tua.
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<