Ilmu Dunia dan Akhirat Blog's. Mencari, Memahami dan Menyimpulkan. Ilmu Dunia dan Akhirat.

Hukum Mengucapkan Merry Christmas [Selamat Natal]



Assalamu’alaikum . . .
Hukum Mengucapkan Merry Christmas [Selamat Natal]
Merry Chrismast??

Hari ini kan sudah tanggal 21 Desember 2012, akan segera menuju tanggal 25 Desember 2012 yang di sebut sebut sebagai lahirnya Nabi Isa as. Yang walaupun notabenenya belum tentu Nabi Isa lahir tanggal 25 Desember 2012. Hehehe.

Oke, hari ini saya menshare mengenai Hukum Mengucapkan Selamat Natal Kepada Orang Nasrani. Ya, hal ini di dasari agar sodara sodara kita umat islam tak terjebak dalam konteks agama yang susah di mengerti. Dengan begini, semoga kalian semua paham bahwa Hukum Mengucapkan Selamat Natal Kepada Orang Nasrani adalah sebagai berikut :

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin –rahimahullah- ditanya : Bagaimana hukum mengucapkan “Merry Christmas” (Selamat Natal) kepada orang-orang Kafir? Bagaimana pula memberikan jawaban kepada mereka bila mereka mengucapkannya kepada kita?Apakah boleh pergi ke tempat-tempat pesta yang mengadakan acara seperti ini? Apakah seseorang  berdosa, bila melakukan sesuatu dari yang disebutkan tadi tanpa sengaja (maksud yang  ebenarnya) namun dia melakukannya hanya untuk berbasa-basi, malu, nggak enak perasaan atau sebab-sebab lainnya? Apakah boleh menyerupai mereka di dalam hal itu?

Jawaban Hukum Mengucapkan Merry Christmas [Selamat Natal]:
Mengucapkan “Merry Christmas” (Selamat Natal) atau perayaan keagamaan mereka lainnya kepada orang-orang Kafir adalah haram hukumnya menurut kesepakatan para ulama (Ijma’). Hal ini sebagaimana dinukil dari Ibn al-Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya “Ahkâm Ahl adz-Dzimmah”, beliau berkata,

 “Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi mereka adalah haram menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat terhadap Hari-Hari besar mereka dan puasa mereka, sembari mengucapkan, ‘Semoga Hari raya anda diberkahi’ atau anda yang diberikan ucapan selamat berkenaan dengan perayaan hari besarnya itu dan semisalnya. Perbuatan ini, kalaupun orang yang mengucapkannya dapat lolos dari kekufuran, maka dia tidak akan lolos dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Ucapan semacam ini setara dengan ucapannya terhadap perbuatan sujud terhadap Salib bahkan lebih besar dari itu dosanya di sisi Allah. Dan amat dimurka lagi bila memberikan selamat atas minum-minum khamar, membunuh jiwa, melakukan perzinaan dan sebagainya. Banyak sekali orang yang tidak sedikitpun tersisa kadar keimanannya, yang terjatuh ke dalam hal itu sementara dia tidak sadar betapa buruk perbuatannya tersebut. Jadi, barangsiapa yang mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena melakukan suatu maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka berarti dia telah menghadapi Kemurkaan Allah dan Kemarahan-Nya.” 
Mengenai kenapa Ibn al-Qayyim sampai menyatakan bahwa mengucapkan selamat kepada orang-orang Kafir berkenaan dengan perayaan hari-hari besar keagamaan mereka haram dan posisinya demikian, karena hal itu mengandung persetujuan terhadap syi’ar-syi’ar kekufuran yang mereka lakukan dan meridlai hal itu dilakukan mereka sekalipun dirinya sendiri tidak rela terhadap kekufuran itu, akan tetapi adalah HARAM bagi seorang Muslim meridlai syi’ar-syi’ar kekufuran atau mengucapkan selamat kepada orang lain berkenaan dengannya karena Allah Ta’ala tidak meridlai hal itu, sebagaimana dalam firman-Nya.

“Artinya : Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” [Az-Zumar:7]

“Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.” [Al-Ma`idah :3]

Jadi, mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengan hal itu adalah haram, baik mereka itu rekan-rekan satu pekerjaan dengan seseorang (Muslim) ataupun tidak.

Bila mereka mengucapkan selamat berkenaan dengan hari-hari besar mereka kepada kita, maka kita tidak boleh menjawabnya karena hari-hari besar itu bukanlah hari-hari besar kita. Juga karena ia adalah hari besar yang tidak diridlai Allah Ta’ala; baik disebabkan perbuatan mengada-ada ataupun disyari’atkan di dalam agama mereka akan tetapi hal itu semua telah dihapus oleh Dienul Islam yang dengannya Nabi Muhammad Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam diutus Allah kepada seluruh makhluk. Allah Ta’ala berfirman.

“Artinya : Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran :85]

Karena itu, hukum bagi seorang Muslim yang memenuhi undangan mereka berkenaan dengan hal itu adalah HARAM karena lebih besar dosanya ketimbang mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengannya.

Memenuhi undangan tersebut mengandung makna ikut berpartisipasi bersama mereka di dalamnya. Demikian pula, haram hukumnya bagi kaum Muslimin menyerupai orang-orang Kafir, seperti mengadakan pesta-pesta berkenaan dengan hari besar mereka tersebut, saling berbagi hadiah, membagi-bagikan manisan, hidangan makanan, meliburkan pekerjaan dan semisalnya.

Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam,

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” [Hadits Riwayat AbuDaud]

Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah berkata di dalam kitabnya Iqtidlâ` ash-Shirâth al-Mustaqîm, Mukhâlafah Ashhâb al-Jahîm.

“Menyerupai mereka di dalam sebagian hari-hari besar mereka mengandung konsekuensi timbulnya rasa senang di hati mereka atas kebatilan yang mereka lakukan, dan barangkali hal itu membuat mereka antusias untuk mencari-cari kesempatan (dalam kesempitan) dan mengihinakan kaum lemah (iman).”

Dan barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia telah berdosa, baik melakukannya karena berbasa-basi, ingin mendapatkan simpati, rasa malu atau sebab-sebab lainnya karena ia termasuk bentuk peremehan terhadap Dienullah dan merupakan sebab hati orang-orang kafir menjadi kuat dan bangga terhadap agama mereka.

Kepada Allah kita memohon agar memuliakan kaum Muslimin dengan dien mereka, menganugerahkan kemantapan hati dan memberikan pertolongan kepada mereka terhadap musuh-musuh mereka, sesungguh Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

[Disalin dari Majmû’ Fatâwa Fadlîlah asy-Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn, Jilid.III, h.44-46, No.403]

Sumber : http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1253&bagian=0


Kesimpulan :

1           Umat Islam Di haramkan mengucapkan MengucapkanSelamat Natal Kepada Orang Nasrani  sebagai Ijma Ulama

2           Umat islam juga di haramkan mengucapkan selamat hari natal kepada orang orang non muslim


Wassalamu’alaikum . . .
11 Komentar untuk "Hukum Mengucapkan Merry Christmas [Selamat Natal]"

"Yang walaupun notabenenya belum tentu Nabi Isa lahir tanggal 25 Desember 2012."
alkitab sudah mengatakan hal itu dan Dunia sudah mengetahui nya, org nasrani di dunia sudah mengetahuinya dari alkitab karena alkitab sudah di trjemahkan ke berbagai bhasa dan dapat di mengerti dan dipahmi oleh orglain baik itu nasrani atau pun agama lainnya. So, tak perlu saya rasa mnghina, mengejek atau mencaci agama lain.
kalau bisa saya bela, hanya kalianlah (muslim) yg mngerti apa isi dari alquran karena hnya tersedia dlm 1 bahasa yg tdk byk org mngerti apa arti dan mksudnya....
sprti yg saya bilng di atas, tak perlu mnghina....
maaf klw kritikan saya pedas!

Jadi aneh baca artikel ini, tadi dijelaskan bahwa menurut kesepakatan para ulama haram hukumnya, saya jadi ingin bertanya, sebenarnya siapakah yang diberi hak memberi “label” sesuatu itu haram? Ulama ataukah Allah??
Dan lagi kenapa agama Islam begitu mendiskriminasi keyakinan dan agama lain??kenapa tidak mengurus agamanya sendiri??sudahkah anda baik kepada sesama??? siapakah sesama menurut Islam??? hanya sesama muslim??ataukan sesama mahluk ciptaan Tuhan??? Jikalau Allah saja tidak membeda-bedakan manusia, kenapa Islam membeda-bedakannya??? Jikalau memang Islam agama Tuhan, tolong berikan bukti Tuhan Sholat dan bershalawat?? Jikalau Islam dibela Tuhan, mengapa masih membutuhkan organisasi masyarakat pembela Islam??? Jikalau Quran itu sempurna, kenapa dikatakan setiap mahluk berpasangan tapi Islam menggunakan Poligami, dan tidak tahukan Tuhan melalui Qurannya bahwa ada mahluk hidup bersel 1 yang tidak berpasangan melainkan hanya membelah diri??? Jikalau Islam benar, Kenapa Muhammad pendiri Islam mati diracun???tidakkah Allah menyelamatkan dia???? Jikalau Muhammad nabi Tuhan, kenapa tidak Tuhan sendiri yang mengangkat dia menjadi nabi melainkan melalui malaikat???sedangkan kita tahu semua nabi sebelum Muhammad diangkat langsung menjadi nabi oleh Allah tanpa perantara malaikat.
Jikalau Islam sebagai penyempurna ajaran2 Allah sebelumnya, adakah firman Allah yang tidak sempurna sehingga harus disempurnakan lagi???
Jikalau kitab suci agama lain banyak yang diubah-ubah, bisakah anda tunjukkan mana yang diubah???Jikalau meyakini bahwa Injil sudah diubah, kenapa masih mengatakan bahwa ramalan kedatangan Muhammad tertulis di Injil???tidakkah Injil sudah diubah2???
Kenapa Islam begitu membenci perbedaan???adakah di antara kaum Muslim dapat menunjukkan kepada saya ayat Quran yang menunjukkan secara tegas dan jelas Muhammad (pendiri Islam) masuk surga??? Kenapa bukan Muhammad (nabi besar) yang menjadi penanda akhir jaman???kenapa harus ISa???

Dalam surat al-kafirun islam sudah menerangkan bahwa :

1. Katakanlah: “Hai orang-orang yang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”.

@pangeranubaed : Sebenarnya saya ingin menjawab semua pertanyaan dari anda tapi sayang terlalu panjang untuk saya ketik, jikalau ada kesempatan bertatap muka insyaalloh saya bisa memberikan penjelasan dari pertanyaan yang anda ajukan.


visit me back ya,.. untuk melihat postingan terbaru diblog saya :

http://zicblogger.blogspot.com/2012/12/mendaftarkan-blog-ke-google-webmaster.html

Terimakasih

waah,, sepertinya sudah di jawab tuh..
sebenarnya emank orang orang islam alias kaum muslim belum memahami hakikat islam. kenpa?? karena hanya sedikit orang yang masih mau membaca Al-Qur'an dan memahami isinya.. karena Al-Qur'an bukan hnya kitab suci Tapi suatu Ajaran seperti dala surat Ar Rahman.. :)

semoga kita sebagai umat muslim tidak pernah ikut-ikut mengucapkan nya.

tapi susah bagi kita untuk tidak menjawab kalau punya temen yang beda agama yang mengucapkan.

sangat tegas sekali kalau mengucapka merry christmas itu memang HARAM hukum nya bagi umat muslim...

artikel yang bagus..
semoga bisa mengingatkan umat muslim lain nya yang belum mengetahui.

Assalamu'alaikum, terimakasih atas info ini, ya memang begitulah islam, sebagai agama yang memiliki hukum tersendiri, yang memang kita harus hormati...ingat ini bukan untuk menghina agama lain....salam sukses!

masalah ini memang sering d perdebatkan beberapa waktu lalu
terima kasih
artikel ang sangat bermanfaat

Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.

Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)

>TERIMA KASIH<

ILMU DUNIA DAN AKHIRAT. Powered by Blogger.
Back To Top