Ilmu Dunia dan
Akhirat- Dasar Dalil Kewajiban Setiap Umat Islam Untuk Berdakwah (Menyeru
Kebaikan) adalah pokok pembahasan kita pada kesempatan kali ini. Sebuah tanggung jawab yang telah
Allah SWT berikan kepada kita umat manusia untuk menyebarkan islam dan beramal
makruf dan nahi mungkar. Bukankah hal itu cukup menarik bagi kita semua?
Mengingat apa yang telah terjadi di dunia ini? Di mana mulai hilangnya moral
dan adab dalam Abad 21 ini?
Tak
lihatlah engkau kawan? Bagaimana dunia yang telah berubah ini? Sebenarnya
memang dunia yang berubah. Tapi manusia yang telah berubah menjadi binatang.
Kata yang kejam mungkin, untuk mengatakan bahwa manusia seperti binatang. Tapi,
apa ada kata yang lebih cocok lagi untuk para manusia? Berpacaran di tempat
umum, di mana jelas Islam melarangnya?
Firman Allah SWT :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” ( QS An
Nahl : 125)
Perintah-Nya
secara jelas dan gamblang untuk menyeru manusia menuju jalan Tuhan, Islam.
Agama yang di bawa Nabi Muhammad SAW. Ada pun pedoman berdakwah seperti :
1. Lebih
berorientasi pada materi yang diajarkan. Dakwah itu hendaknya di tujukan untuk
mendapat ridha Allah. Jangan berdakwah karena materi. Jangan hanya menjadikan
dakwah sebagai sebuah pekerjaan. Tapi jadikanlah dakwah sebagai kewajiban kita
sebagai manusia, sebagai umat Islam.
2. Dakwah
di lakukan dengan hikmah. Maksud dari kata hikmah ini dimana dakwah berisikan
ilmu pengetahuan yang mampu mengungkapkan faedahnya untuk kepentingan dan
kesejahteraan manusia.
3. dakwah
hendaknya di lakukan dengan Mauidha hasanah, lemah lemut dan tidak menakutkan.
Berikan dalam dakwah itu motivasi dalam islam yang memberikan kebahagiaan bagi
siapa saja yang akan menjadi umat islam. Materi dakwah yang dapat menyentuh
setiap hati manusia yang engantarkan kepada kebaikan.
4. bila
dalam berdakwah ada bantahan dari kaum musrikin, hendaknya di bantah dengan
cara yang baik. Jangan menggunakan kata kata kotor, perkataan yang akan
menyakiti mereka dan lain lain. Ingatlah untuk menjaga setiap perkataan yang
akan kalian katakana dalam berdakwah.
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu
orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah:
"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan". ( QS Asy-Syu’ara : 214-216 )
Ayat ini
menunjukkan bahwa berdakwah di mulai dari keluarga. Seperti halnya Nabi
Muhammad SAW ketika berdakwah. Di mulai dari keluarga dengan sembunyi sembunyi
, setelah itu turunlah ayat yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk
ebrdakwah secara terang terangan.
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa
yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang
memperolok-olokkan (kamu), (yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang
lain disamping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). “
(QS Al Hijr : 94-96)
Al Hijr ini
lah ayat dimana Nabi Muhammad SAW di perintahkan untuk berdakwah terang
terangan. Dan jaminan Allah SWT untuk melindungi Nabi Muhammad SAW. Kita
sebagai Umat Islam juga harus melakukan pa yang pernah di lakukan Nabi Muhammad
SAW dan tidak takut untuk berdakwah secara terang terangan.
Dan berikut
ini Dasar Dalil Kewajiban Setiap
Umat Islam Untuk Berdakwah (Menyeru Kebaikan) dari hadits. Jika yang tadi mengenai Dasar Dalil Kewajiban Setiap Umat IslamUntuk Berdakwah (Menyeru Kebaikan) di AL-Qur’an.
Nabi Muhammad SAW Bersabda :
Artinya : Dari Abdullah ibnu Amr, Bahwa Nabi SAW bersabda :
Sampaikan dariku walaupun satu ayat dan ceritakanlah tentang kaum bani israil
karena yang demikian itu tiada dosa, Barang siapa yang berdusta atas namaku
dengan sengaja maka bersiaplah tempatnya di Neraka. (HR. Bukhari no. 3202)
Terjemahan :
“Dari Abu Hurairah ra ia berkata : Rosulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang hendak mengajak kepada kebaikan maka dia akan memperoleh
pahala atas perbuatan baiknya itu serta pahala orang yang mengikuti dan
melaksanakan kebaikan dengan tanoa dikurangi sedikitpun. Sebaliknya bagi siapa
saja yang mengajak kesesatan atau kemungkaran, maka dia mendapat dosa sebagai
balasan atas perbuatannya sendiri (ditambah) dosa sebanyak dosa orang yang
mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun” (HR Abu Dawud, Ahmad, Nasai, Turmudzi
dan Ibnu Majah)
Terjemahan :
Dari Anas ra. Dari Nabi SAW., berliau bersabda :
“Permudahlah dan jangan bersukar, gembiralah dan jangan menakut-nakuti” (HR
Bukhari-Muslim)
Artinya : Dari Abi Sa’id Al Khudry ra. Ia berkata : Aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Siapapun di antara kamu yang melihat
kemungkaran hendaklah mengubahnya dengan tangan atau kekuasaannya. Apabila
tidak mampu dengan cara ini, maka hendaklah menggunakan lisannya, apabila
dengan cara itu tidak mampu maka hendaklah dengan hatinya. Demikian itu (cara
yang terakhir) adalah termasuk selemah-lemahnya iman” (HR Muslim)
Mungkin
ayat ayat tadi sudah cukup untuk membuat kita menjadi siap dan kuat untuk
berdakwah. Dasar Dalil Kewajiban
Setiap Umat Islam Untuk Berdakwah (Menyeru Kebaikan) di rasa cukup untuk menjawab pertanyaan kalian
mengenai “Apa perlu ktia berdakwah?” atau “Wajib tidak kita berdakwah?”.
Pemahaman yang terlalu berlebihan terhadap islam mungkin akan membuat kita
sedikit menyimpan. Pahami dan jangan
berlebih. Karena Allah SWT tidak Menyukai hal itu.
Tag :
Masalah Agama,
RELIGIOUS
0 Komentar untuk "Dasar Dalil Kewajiban Setiap Umat Islam Untuk Berdakwah (Menyeru Kebaikan)"
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<