Assalamu’alaikum….
Terungkap Kedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia | TerungkapKedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia sudah tahukah anda sekalian
sebuah gunung di Indonesia yang menjadi legenda?? Sebuah gunung yang pada masa
sejarah memiliki letusan melebihi kekuatan gunung Krakatau?? Terungkap Kedasyatan
Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia | ini yang saya akan ceritakan kepada
anda semua.
Teknologi semakin maju saja. Manusia sekrang lebih banyak menghabiskan
waktu untuk mengungkap kehidupan, alam dan bumi ini. Manusia memang berambisi
untuk memuaskan rasa ingin tahu yang di milikinya. Wajar memang manusia
memiliki rasa ingin tahu.
Terungkap Kedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia. Rasa ingin
tahu inilah yang membuat para peneliti mengungkapkan letusan Gunung Toba.
Gunung Toba>?? Bagi yang belum tahu silahkan di lihat di Google. Hehehe soalnya
di blog ini tidak ada. Maaf ya… >,< Kembali ke Gunung Toba. Menurut sumber
terpercaya, saat Gunung Meletus Bumi jadi gelap dan letusannya bahkan bisa
membuat Tsunami dan mengalahkan letusan gunung Krakatau. Waau… O.o Langsung
saja di lihat beritanya :
Astronesia-Letusan vulkanik terbesar di muka Bumi dalam
kurun waktu dua juta tahun terjadi di Indonesia, tepatnya pada 74.000 tahun
lalu: Gunung Toba.
Temuan baru tentang erupsi kolosal tersebut didapat para peneliti dari Niels Bohr Institute. Peneliti mengaitkan letusan dahsyat itu dengan iklim global dan efeknya pada manusia purba. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal sains, Climate of the Past.
Terungkap Kedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia : Apa yang terjadi kala itu jauh lebih hebat dari letusan gunung masa kini, bahkan dibandingkan dengan Tambora atau Krakatau sekalipun. Amuk Toba menyisakan kawah seluas 50 kilometer, yang kini menjadi Danau Toba.
Kala meletus, Gunung Toba memuntahkan 2.500 kilometer kubik lava. Setara dua kali volume Gunung Everest. Erupsinya 5.000 kali lebih mengerikan dari letusan Gunung St. Helens pada 1980 di Amerika Serikat.
Awan abu vulkanik dan asam sulfat menyembur ke atmosfer, terjebak di lapisan stratosfer bumi, dari sana ia menyebar ke seluruh dunia, di belahan bumi utara dan selatan. Lalu turun ke bumi dalam bentuk hujan asam.
"Kami sekarang telah melacak jejak hujan asam dalam lapisan es di Greenland dan Antartika," kata ilmuwan Anders Svensson dari Centre for Ice and Climate, Niels Bohr Institute, University of Copenhagen. Temuan itu membuktikan dugaan para ilmuwan bahwa efek Toba sampai ke dua wilayah itu.
Seperti dikutip LiveScience, Inti es menyediakan cukup bukti tentang bagaimana iklim bumi secara drastis berubah selama bertahun-tahun pasca erupsi. Sebelumnya, ada banyak spekulasi bagaimana letusan besar gunung berapi bisa mempengaruhi iklim. Salah satunya, awan raksasa berisi partikel belerang yang terlempar ke stratosfer akan bertindak seperti selimut, yang melindungi bumi dari radiasi matahari. Sehingga, planet manusia ini bisa menjadi lebih dingin.
Terungkap Kedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia :Pertanyaannya, seberapa banyak dan berapa lama? Modelling yang dilakukan para ahli menemukan bahwa letusan dahsyat gunung berapi bisa menurunkan suhu global hingga 10 derajat selama beberapa dekade.
Namun, inti es yang ditemukan ahli baru-baru ini menunjukkan pendinginan itu pendek dan tidak konsisten di seluruh dunia
"Dalam kurva temperatur dari inti es, kami bisa mengetahui tidak ada pendinginan global yang diakibatkan letusan Toba. Ada fluktuasi pendinginan dan besaran suhu global di belahan bumi utara. Namun, di belahan bumi selatan justru lebih hangat. Jadi, pendinginan global hanya terjadi dalam waktu singkat," kata Anders Svensson.
Konsekuensi Untuk Manusia
Meski demikian, erupsi Toba punya konsekuensi besar bagi alam, lingkungan, dan manusia yang tinggal di Asia kala itu, di mana lapisan abu dari erupsi ditemukan.
Letusan Toba terjadi di saat yang menentukan dalam sejarah manusia, sekitar masa ketika nenek moyang kita, Homo sapiens melakukan eksodus massal, dari Afrika ke Asia. Para peneliti yakin betul, orang yang kala itu tinggal sejauh 2.000 kilometer di timur India dipengaruhi letusan tersebut, yang berkecamuk selama berminggu-minggu.
Namun, sejumlah arkeolog menentang ide konsekuensi fatal erupsi Toba pada penduduk yang tinggal di Asia yang terkena dampak letusan. Spekulasi berkisar dari tidak ada efek sama sekali pada kehidupan manusia kala itu hingga dugaan pemusnahan total populasi dalam wilayah yang luas.
Temuan baru tentang erupsi kolosal tersebut didapat para peneliti dari Niels Bohr Institute. Peneliti mengaitkan letusan dahsyat itu dengan iklim global dan efeknya pada manusia purba. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal sains, Climate of the Past.
Terungkap Kedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia : Apa yang terjadi kala itu jauh lebih hebat dari letusan gunung masa kini, bahkan dibandingkan dengan Tambora atau Krakatau sekalipun. Amuk Toba menyisakan kawah seluas 50 kilometer, yang kini menjadi Danau Toba.
Kala meletus, Gunung Toba memuntahkan 2.500 kilometer kubik lava. Setara dua kali volume Gunung Everest. Erupsinya 5.000 kali lebih mengerikan dari letusan Gunung St. Helens pada 1980 di Amerika Serikat.
Awan abu vulkanik dan asam sulfat menyembur ke atmosfer, terjebak di lapisan stratosfer bumi, dari sana ia menyebar ke seluruh dunia, di belahan bumi utara dan selatan. Lalu turun ke bumi dalam bentuk hujan asam.
"Kami sekarang telah melacak jejak hujan asam dalam lapisan es di Greenland dan Antartika," kata ilmuwan Anders Svensson dari Centre for Ice and Climate, Niels Bohr Institute, University of Copenhagen. Temuan itu membuktikan dugaan para ilmuwan bahwa efek Toba sampai ke dua wilayah itu.
Seperti dikutip LiveScience, Inti es menyediakan cukup bukti tentang bagaimana iklim bumi secara drastis berubah selama bertahun-tahun pasca erupsi. Sebelumnya, ada banyak spekulasi bagaimana letusan besar gunung berapi bisa mempengaruhi iklim. Salah satunya, awan raksasa berisi partikel belerang yang terlempar ke stratosfer akan bertindak seperti selimut, yang melindungi bumi dari radiasi matahari. Sehingga, planet manusia ini bisa menjadi lebih dingin.
Terungkap Kedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia :Pertanyaannya, seberapa banyak dan berapa lama? Modelling yang dilakukan para ahli menemukan bahwa letusan dahsyat gunung berapi bisa menurunkan suhu global hingga 10 derajat selama beberapa dekade.
Namun, inti es yang ditemukan ahli baru-baru ini menunjukkan pendinginan itu pendek dan tidak konsisten di seluruh dunia
"Dalam kurva temperatur dari inti es, kami bisa mengetahui tidak ada pendinginan global yang diakibatkan letusan Toba. Ada fluktuasi pendinginan dan besaran suhu global di belahan bumi utara. Namun, di belahan bumi selatan justru lebih hangat. Jadi, pendinginan global hanya terjadi dalam waktu singkat," kata Anders Svensson.
Konsekuensi Untuk Manusia
Meski demikian, erupsi Toba punya konsekuensi besar bagi alam, lingkungan, dan manusia yang tinggal di Asia kala itu, di mana lapisan abu dari erupsi ditemukan.
Letusan Toba terjadi di saat yang menentukan dalam sejarah manusia, sekitar masa ketika nenek moyang kita, Homo sapiens melakukan eksodus massal, dari Afrika ke Asia. Para peneliti yakin betul, orang yang kala itu tinggal sejauh 2.000 kilometer di timur India dipengaruhi letusan tersebut, yang berkecamuk selama berminggu-minggu.
Namun, sejumlah arkeolog menentang ide konsekuensi fatal erupsi Toba pada penduduk yang tinggal di Asia yang terkena dampak letusan. Spekulasi berkisar dari tidak ada efek sama sekali pada kehidupan manusia kala itu hingga dugaan pemusnahan total populasi dalam wilayah yang luas.
Terungkap Kedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia Tak ada cara untuk memastikannya, sebab,
material dari periode itu terlalu tua untuk diketahui usianya menggunakan
metode carbon-14. Oleh karenanya lapisan abu Toba menjadi referensi penting.
"Lokasi baru yang tepat letusan Toba pada inti es akan menempatkan temuan arkeologis pada konteks iklim, yang membantu menjelaskan periode kritis dalam sejarah manusia."
"Lokasi baru yang tepat letusan Toba pada inti es akan menempatkan temuan arkeologis pada konteks iklim, yang membantu menjelaskan periode kritis dalam sejarah manusia."
Sumber: viva.co.id
Waaah… hebat bukan manusia?? Kapan giliran anda menemukan hal yang menakjudkan yang lainnya?? Tiada yang mustahil dalam dunia ini kawan. Percayalah. Bahwa apa yang Tuhan ciptakan maka taka da yang tak berguna.
Terungkap Kedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia
Wassalamu’alaikum…
8 Komentar untuk "Terungkap Kedasyatan Letusan Gunung Toba, Sumatera, Indonesia"
mengerikan xixixi klo ampe trjadi di abad 21,abis dah dunia komen back yaw
memang harus banyak istighfar
Itulah kehebatan alam :)
Untung di BANJARMASIN ga ada gunung berapi gan.
beres boss... :D
tpi kan banyak skrng gunung" gede pada meletus..
thanks ya gan atas infonya............
betul.. dan kita harus sgera bertobat...
hahaha bisa aja agan ni.. :)
tapi bukannya malah agak gersang daerahnya?
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<