B.
Sifat-Sifat Unsur
Sifat-sifat unsur sangat ditentukan
oleh konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur dalam sistem periodik disusun menurut kenaikan nomor
atom dan berdasarkan konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur yang
memiliki susunan elektron terluar sama memiliki sifat kimia yang sama dan dimasukkan
dalam satu golongan, dan unsur-unsur yang memiliki jumlah kulit
yang sama dimasukkan dalam satu periode. Oleh karena itu, pada bagian
ini akan dibahas sifat-sifat unsur
menurut golongan dan menurut periode. Sifat-sifat tersebut meliputi
sifat fisis dan sifat kimia, seperti penampilan, kelarutan, titik didih, titik leleh, kekerasan,
jari-jari atom, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya.
1. Gas
Mulia
Unsur-unsur gas mulia dalam sistem
periodik menempati golongan VIII A yang terdiri dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon
(Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe)
dan Radon (Rn). Struktur elektron terluar gas mulia yang oktet
(8) (kecuali helium duplet (2)) merupakan struktur yang paling stabil, oleh karena itu gas mulia sukar
bereaksi dengan unsur lain sehingga disebut gas inert (lamban).
Pada tahun 1962 Neil Bartlett berhasil
mensintesis senyawa gas mulia yaitu XePtF
. Dalam waktu yang singkat ahli kimia
yang lain menunjukkan bahwa Xenon dapat bereaksi langsung dengan Fluor membentuk XeF6,XeF4, dan XeF6. Sejak
saat itu istilah inert tidak lagi sesuai dan para ahli kimia mulai menyebut
dengan golongan gas mulia.
a. Sifat-sifat fisis
Sifat-sifat fisis gas mulia berubah
secara periodik seperti terlihat pada
tabel berikut.
1) Wujud gas mulia
Unsur gas mulia terdapat sebagai gas
tak berwarna yang monoatomik, ini erat kaitannya dengan struktur elektron oktet dan duplet
dari gas mulia. Sedangkan wujud gas pada suhu kamar disebabkan titik cair dan
titik didih gas mulia yang rendah.
2) Titik cair dan titik
didih
Titik cair dan titik didih gas mulia
meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya
dispersi antar atom gas mulia sesuai bertambahnya massa atom relatif (Ar).
3) Kelarutan
Kelarutan gas mulia dalam air
bertambah besar dari Helium (He) hingga Radon (Rn). Pada suhu 0 °C dalam 100 ml air terlarut 1
ml He, 6 ml Ar, dan 50 ml
Rn.
b. Sifat-sifat kimia
Selama bertahun-tahun unsur gas mulia
disebut sebagai gas inert. Sejak penemuan XePtF
oleh Neil Bartlett anggapan gas inert gugur.
Energi ionisasi kripton, Xenon dan Radon hampir sama dengan energi
ionisasi oksigen dan masih lebih rendah dari fluor. Oleh karena itu
dimungkinkan tiga unsur tersebut dapat membentuk senyawa dan telah dibuktikan
oleh Bartlett.
Radon dapat bereaksi spontan dengan
fluor pada suhu kamar. Sementara Xenon memerlukan pemanasan atau permulaan reaksi
secara fotokimia. Xenon dapat bereaksi dengan Fluor pada suhu 400 °C
dan tekanan 6 atmosfer.
Kripton bereaksi dengan Fluor hanya
bila keduanya dikenakan penyinaran atau pelepasan muatan listrik. Terbentuknya
senyawa gas mulia dapat dijelaskan dengan hibridisasi. Perhatikan
pembentukan ikatan XeF2 Struktur elektron Xe dapat dituliskan
:
Untuk membentuk XeF2 satu elektron 5p harus
dipromosikan ke sub kulit 5d yang diikuti dengan pembentukan orbital hibrida sp3d.
Setelah mengalami hibridisasi
dihasilkan.
Dua elektron yang tidak berpasangan
tersebut digunakan untuk berikatan
dengan flour. Xe (dalam XeF2)
Cukup sekian dahulu Materi Kimia : Unsur Gas Mulia yang saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Untuk lebih memahami Materi Kimia : Unsur Gas Mulia silahkan juga membaca :
Tag :
SCIENCE
3 Komentar untuk "Materi Kimia : Unsur Gas Mulia"
Nice Post..!
I Like It's. . .
mampir kesini dijamin asik . .
http://yuvenmarsel.blogspot.com/
Waaaah terimakasih banyak atas informasinya..!
salam sukses,,.
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<