Ilmu Dunia dan Akhirat Blog's. Mencari, Memahami dan Menyimpulkan. Ilmu Dunia dan Akhirat.

Kampanye Hitam, Mengumbar Kejelekan Capres

Assalamu'alaikum. . .


Kampanye Hitam, Menyumbar Kejelekan CapresIlmu Dunia dan Akhirat - di penghujung menuju pemilihan kepala negara dan kepala pemerintahan (Presiden) , semakin dekat saja. Berbagai spanduk mulai bertebaran di mana mana. Orang orang mulai membicarakan capres idaman mereka. Mulai seperti bagaimana orang orang yang menjelekkan capres, bagaimana visi serta misi capres tersebut. Serta berbagai hal hal yang lainnya. Bahkan , Capres pun juga lebih gencar lagi dalam melakukan kampanye. Entah via jejaring sosial, atau melalui kampanye langsung. Bahkan, saya telah melihat banyak sekali posko posko pemenangan dari Capres Prabowo dan Capres Jokowi.

Namun, kali ini saya akan membahas lebih mengenai Kampanye Hitam,  Mengumbar Kejelekan Capres. Tentu dengan pembahasan sesuai bahasa saya sendiri. Berdasarkan realita yang ada. Entah di jejaring sosial atau mungkin di sekitar rumah saya sendiri.

Pertama, mari sebelumnya kita lihat sebelumnya mengenai Hadits Nabi Muhammad SAW berikut ini :


diriwayatkan Imam Bukhori dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya pada hari qiyamat."

Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Barang siapa yang menutupi aib saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya."

Sudah paham bukan? Bahwa mengumbar aib seseorang merupakan larangan. Bukanlah sesuatu yang pantas di banggakan. Apalagi, kebenarannya pun diragukan. Bagaimana bisa kita umat muslim mau atau bahkan ikut ambil bagian dalam mengumbar salah satu aib capres ??

Kampanye Hitam, Menyumbar Kejelekan CapresSaya melihat di sini, ada beberapa hal yang membuat Masyarakat Indonesia itu , begitu mau atau bahkan sangat ingin sekali untuk bisa mengumbar Aib atau kejelekan orang lain. Berikut ini selengkapnya :










1 Media Massa Tidak Independen


 Okelah kalian tahukan siapa yang saya maksud di sini? Yang gencar gencarnya melakukan pemberitaan mengenai kejelekan Capres Prabowo dan Capres Jokowi. 

Lihat saja, Stasiun Televisi A yang mendukung Salah satu capres. Isinya cuman memuji semua yang ada pada diri Capres yang di dukung (Capres A). Semua berita tentang pemilu, bahkan Stasiun Televisi A ini malah menjelek jelekkan capres B. Yang katanya kena isu HAM, Korupsi, atau malah kasus belum membayar biaya karyawannya.

Saya sungguh heran dan tidak habis pikir. Sefanatik apa sih Pers sekarang? Sehingga mau mendukung dan selalu memuji muji capres idamannya dan menghina, menyebarkan isu isu yang tak terpuji capres lawannya. Apakah ini cermin Pers yang demokrasi?

Bukankah Pers seharusnya Independen? Netral? Tidak memihak kepada capres manapun sehingga berita yang di sampaikannya itu Objektif. Bukan subyektif. Bahkan, yang lebih parahnya lagi. Saya akan memberikan Analogi mengenai bahayanya jika media massa tersebut tidak Independen.

Capres A di dukung Media Massa O.

Capres B di dukung Media Massa M.

Setiap berita yang di muat di Media Massa O selalu memuji, membaguskan serta memberitakan kebaikan dan kehebatan capres A. Tetapi jarang memberitakan atau malah ketika memberitakan Capres B, isinya hanya keburukannya. Entah yang katanya Boneka, Tidak Amanah, serta masih banyak yang lainnya.

Bagaimana jika nantinya Capres B yang menjadi Presiden? Bukankah malah kelak Media Massa O akan menjadi salah satu Media yang isinya hanya mengkritik pemerintah? Memburukan citra pemerintah di mata Rakyat? Bukannya netral (memberitakan dengan Objektif) melainkan mengkritisi semua kebijakan pemerintah dari sisi buruknya saja. Bukankah hal ini akan memperburuk citra pemerintah di mata rakyat? Bukankah rakyat akan membenci pemerintah karena di nilai tidak prorakyat atau tidak berjuang demi rakyat? Itulah yang saya khawatirkan.  (begitu pula dengan media massa M terhadap B)

Itulah yang saya khawatirkan. Media massa yang saat ini tidak independen, tidak netral, kelak akan menjadi sebuah “media pengkritik” habis habisan terhadap Pemerintah. Iya, jika objektif. Bagaimana jika Subjektif?



2.  Mudah Percaya Berita tanpa ada Pembuktian yang jelas.


Ini yang paling saya benci dari beberapa manusia di Indonesia. Suka menyebarkan berita yang belum tentu berita itu benar. Langsung saja, tanpa mengkonformasi apakah berita itu benar atau salah, berita tersebut langsung di beberkan kepada masyarakat lainnya.

Yah, walaupun sisi baiknya bahwa beberapa rakyat Indonesia akan dengan cepat mendengar suatu berita, namun hal ini memiliki dampak negatif yang jauh lebih besar. Hal ini membuat sebuah berita tersebut terkesan abu abu. Antara harus percaya atau tidak. Seperti,misalkan capres yang punya masalah HAM.(saat ini gencar gencaran)   , berita mengenai ini menyebar dengan cepat. Namun, apakah benar berita ini? Kalau secara logika benar, bagimana dengan Pak Prabowo yang di kabarkan kena HAM? Kenapa dahulu menjadi cawapres? Bukankah sama bahayanya jika dahulu Pak Prabowo dan Capresnya jadi presiden?

Begitu pula dengan Pak Jokowi. Kalau dia adalah Presiden Boneka, kenapa cawapresnya bukan Ibu Megawati saja? Biar mudah mengendalikan Pak Jokowi? Bahkan jika Jokowi itu presiden yang buruk. Tidak mungkin bisa terpilih menjadi Walikota, Gubernur bahkan sekarang di dukung untuk menjadi Capres.

Namun sayangnya, para pendukung fanatik Capres Prabowo dan Capres Jokowi sudah terlanjur terbakar amarahnya. Sehingga, sering kali mereka secara tidak sadar, membuka AIB capres atau pemimpin bangsa sendiri. Sehingga malah memperlihatkan “oh, itu calon pemimpin bangsa indonesia? Yang dikabarkan ini dan itu?”

Bukankah martabat Presiden kita sudah turun karena ejekan dan aib yang tak jelas itu tersebar kemana mana? Think guys!


Dua hal itu saja, sudah bisa membuat Pemilu Indonesia benar benar kacau. Orang orang pun saling membela dan meledek capres. Akhirnya, menang jadi abu. Kalah jadi arang. Percuma dan tak ada gunanya guys kita menjelekkan orang lain! Yang ada malah kita sendiri yang kelihatan jelek. 

Bukankah dalam agama Islam itu jgua merupakan larangan untuk menjelekkan orang lain? Membuka Aib orang lain? Ini cermin dari masyarakat Indonesia yang mayoritas umatnya beragama Islam??

Kampanye Hitam, Menyumbar Kejelekan Capres

Saya harapkan, tulisan saya yang rada jelas ini sedikit membukakan pintu hati mereka yang suka menghina capres lain. Karena sebentar lagi pemilu dan tak ada lagi saling hina antar pendukung capres. 



Oke deh, selamat menentukan pilihan kalian ya. Untuk indonesia yang lebih baik.! Dan jangan golput. Karena golput itu , seperti pengecut. Tidak berani bertindak!

Wassalamu’alaikum . .



0 Komentar untuk "Kampanye Hitam, Mengumbar Kejelekan Capres"

Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.

Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)

>TERIMA KASIH<

ILMU DUNIA DAN AKHIRAT. Powered by Blogger.
Back To Top