Assalamu’alaikum . . .
Dakwahitu Membina dan Mengajak, Ilmu
Dunia dan Akhirat – ya, bisa di lihat saat ini di banyak forum forum , Islam di gugat. Islam di pertanyakan. Banyak yang berdalih dan mengaku umat Islam “membela” Islam dengan menghina balik. Bukan malah menjelaskan malah mencaci
orang lain. Bukankah Nabi Muhammad SAW tak pernah mengajarkan hal ini?
Seakan syurga dia yang punya dan pihak lain
yang tak sepaham dengannya masuk neraka semuanya. Jadi kebenaran ada di
tangannya sendiri, pihak lain yang sama-sama muslim ketika berbeda pendapat
dengannya justru dimaki-maki, dihina dijadikan bahan gunjingan yang
mengaksyikan, dengan kata-kata kasarnya saudaranya sesama muslim”dibantainya!”
dipermalukan di depan umum. Menyedihkan, Dakwahnya bukan mengajak, tapi
mengejek!
Maka dari itu Yahya Ar Razi pernah
mengatakan,” hendaknya orang mukmin mendapat keuntungan dari anda
minimal tiga hal:
1. Apabila anda tidak memberikan manfaat padanya, janganlah anda merugikannya.3. Apabila anda tak memujinya, maka janganlah mencelanya.2. Apabila anda tak dapat membahagiakannya, maka janganlah menyusahkannya.
Islam adalah agama pertengahan yang selalu menjaga
diantara yang radikal dengan yang lemah, Islam
adalah agama pertengahan, agama yang selalu menjujung tinggi kebaikan dan tak
mudah menyelahkan pihak lain atau orang lain yang seiman. Seandainya terdapat
perbedaan di kalangan umat Islam,
hal itu di sebabkan karena perbedaan tafsir mengenai Al-Qur’an dan As Sunah.
Nabi adalah semulia-mulia manusia, Beliau
mengajarkan kepada kita semua untuk berlaku lemah lembut dan tak mudah
mengkafirkan sesama muslim, apapun perbedaan pendapat dan mazhabnya. Islam disebarkan dengan kelembutan
bukan dengan kekerasan dan menghina paham orang lain atau kelompok lain yang
berbeda pendapat. Bukankah saat Nabi Muhammad SAW di hina, beliau tak menghina
balik?
Nabi tak pernah mengajarkan untuk memaki pihak
lain, menghina pihak lain dan mudah mengkafirkan orang lain yang sama-sama
akidahnya, sama-sama syahadatnya, sama dalam gerakan dan bacaan sholatnya, sama
iman dan Islamnya, sama dengan tata
cara zakat, puasa dan hajinya. Bila seandainya pun berbeda, mereka juga punya
dalil sendiri, yang bisa saja benar. Tak mengklaim kebenaran milik pribadi,
kebenaran datangnya dari Allah SWT. Dan yang mutlak benar hanya Allah SWT
dan rasul-Nya, sedangkan kebenaran manusia itu relative adanya.
Abu Bakar Siddiq ketika dilantik menjadi
khalifah berkata: “ Aku telah diangkat oleh kalian menjadi pemimpin
kalian, dan aku tak lebih baik dari kalian, maka bila aku benar ikutilah aku,
dan bila aku salah luruskan aku” sebuah sikap yang mata bijaksana dari
seorang pemimpin yang rendah hati, yang tak merasa paling benar sendiri, yang
tak merasa hebat sendiri dan dengan rendah hati minta diluruskan bila melakukan
kesalahan!
Bukan merasa diri paling hebat dan menyalahlan
pihak lain yang tak sepaham dengannya, bahkan berani mengklaim diri paling
benar penuh dengan emosional, menghantam pihak lain yang tak sependapat
dengannya. Islam adalah agama buat semua orang, buat semua golongan dan
pada awalnya Islam tak bermazhab. Dan
bilapun ada mazhab yang empat itu, bukan malah saling menyalahkan, tapi saling
melengkapi dan saling mengisi penuh dengan simpati, toleransi dan empati. Kalau
sesama muslim saja saling bermusuhan, bagaimana dengan pihak lain akan
menghormati ummat Islam?
Islam disebarkan oleh nabi dengan kelembutan, bukan
dengan kekerasan dan kebencian. Jikapun dapat dibenci dan dicaci maki, Nabi
terus saja berDakwah dengan penuh kelembutan dan tidak dengan caci
maki dan penghinaan, dan yang tidak mengikuti ajaran nabi, didoakan agar
mendapat hidayah. Nabi selalu optimis jika bukan sekarang, mungkin
nanti di masa akan datang anak cucu mereka akan mengikuti ajaran Islam dan
beriman kepada Beliau. Dan ternyata benar, ingat kisah penyebaran Islam di Thaif, Nabi bukan disambut
tapi disambit dengan batu, namun Nabi bukan mengutuk mereka, tapi mendoakannya.
Nabi telah mencotohkan dalam penyebaran Islam dengan kasih sayang, bukan dengan
kekerasan dan pedang terhunus, apa lagi dengan cara anarkis dan
sebentar-sebentar merusak dan menghancurkan, wah ini jauh dari akhlak yang
diajarkan Nabi. Sesungguhnnya Islam
adalah agama kasih sayang, agama yang penuh dengan kelembutan dan cara
mengajaknyapun dengan lemah lembut, bukan dengan kekerasan. Danbilapun ada
yang iri, dengki maka dihadapi dengan tabah, sabar dan ikhlas. Beliau
kembalikan seluruh urusan kepadaNya, Sang Penguasa Alam Semesta, Penguasa
langit dan bumi, Dialah Allah SWT.
Orang bijak pernah berkata:
Bersabarlah terhadap kedengkian orang yang dengkiKarena sesungguhnya kesabaranmu akan memadamkannyaApi akan memakan dirinya sendiriApabila tidak menemukan sesuatu yang dimakannya.
Itulah yang dikatakan orang bijak dan Bilau
bersabda:” Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, mancari
cacat orang lain, dan janganlah membujuk rayu dengan tipuan. Jadilah kalian
hamba-hamba Allah yang bersaudara” ( HR Bukhori dan Muslim).
Sesama muslim dikafirkannya. Orang yang
sama-sama mengucapkan syahadatpun disalahkannya, Orang belum sholat bukan
diajaknya sholat tapi dihinakan, ya dia kabur! Semua orang salah, salah dan
salah, semua orang Islam yang tak
sejalan dengan pemikirannya disalahkan. Padahal para imam Mazhab pun yang
benar-benar ahli dalam bidang fiqih tak berani menyalahkan mazhab lainnya,
mereka tetap rendah hati, baik imam Syafi’I, Imam Maliki, Imam Hanafi maupun
imam Hambali.
Mereka para imam mazhab punya sifat rendah
hati yang luar biasa, tak mengklaim mazhabnya paling benar sendiri, tak
mengklaim hasil pemikirannya benar sendiri, bahkan mereka berkata:” pendapatku
benar, tapi bisa saja salah, dan pendapat mereka mungkin salah, tapi bisa juga
benar” karena memang kebenaran yang hakiki hanya milik Allah SWT,
bukan milik manusia. Penadapat manusia bisa benar, bisa juga salah,
kebenaran manusia bersifat relative, tidak mutlak!
Dan orang lain tidak bisa dihina dan dicaci
maki karena pendapatnya berbeda dengan anda. Bagaimanapun sesama muslim bersaudara
dan sebuah tuduhan yang keji, bila sesama muslim dikafirkan hanya karena
berbeda pendapat, beda mazhab, beda pemikiran, beda aliran, kecuali aliran
sesat, beda pemahaman dan lain sebagainya.
To Be Continued . . . .
Dakwahitu Membina dan Mengajak, jangan
di salah artikan. Di sini kita semua harus paham apa itu Islam, Al Qur’an dan As Sunah. Adapun perbedaan antara umat Islam dengan yang lain di sebabkan
perbedaan penafsiran. Hati hatilah dalam menafsirkan Al-Qur’an.
“Barangsiapa menguraikan Al Qur'an
dengan akal pikirannya sendiri dan benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat
kesalahan.” (HR. Ahmad)
Sekian
dulu Dakwah itu Membina dan Mengajak semoga
bisa kita ambil pelajarannya.
Wassalamu’alaikum . .
Tag :
RELIGIOUS
1 Komentar untuk "Dakwah itu Membina dan Mengajak"
i love dakwah :)
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<