Ilmu Dunia dan Akhirat - Hello Guys, lama kita tidak berjumpa. Pada kesempatan kali ini, saya admin Ilmu Dunia dan Akhirat meminta maaf karena lama tidak melakukan update update artikel di blog Ilmu Dunia dan Akhirat. Yah, mungkin karena padatnya jadwal kuliah dan padatnya jadwal Mahad di MSAA membuat aku juga harus pilih memilih dalam membuat post. Yah, aku memiliki 3 Blog yaitu IDDA, Ku Review dan Japans Up.
Artikel kali ini adalah Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar : ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN yang merupakan tugas dari mata kuliah ISBD. Jadi ini merupakan makalah yang saya dan teman saya susun. Oke, silahkan di lihat ya Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar : ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN ini. Makasih udah mampir.
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Dosen: Ni Matuz Zahro, M.Si
Disusun
Oleh :
NAUFALDI
RAFIF SATRIYA
NIM :
14650068
GALANG
LUHUR PEKERTI
NIM :
14650060
JURUSAN TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS
DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, karunia serta nikmat-Nya kepada kita
semua khususnya pada diri penulis sehingga penulisan makalah ini telah
diselesaikan. Sholawat serta salam tak lupa pula kami curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW serta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa menjaga
dan melaksanakan perintah agama sebagaiman Rasul memberikan pengajaran kepada
umatnya, yang semata-mata adalah memberikan cahaya islam kedalam kehidupan
manusia.
Penulis
menyadari sepenuhnya dalam penulisan makalah tanpa bantuan dari berbagi pihak
tidak akan terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-satu dalam
membantu penyelesaian makalah ini. Selain itu penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak
kesalahan ataupun kekeliruan dari berbagai segi, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik, saran serta masukan yang bersifat membangun dari pembaca
agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
Penulis, 7
September 2014
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ……………………………………… . . . . .. . . … 2
DAFTAR
ISI ………………………………… . . . . ………………… . . . 3
BAB
I ( PENDAHULUAN)………………………………………………… 4
A. LATAR
BELAKANG………………………………………………….. 4
B. RUMUSAN
MASALAH……………………………………………….. 5
C.
TUJUAN . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .
. . . . . . . 5
BAB
II ( KAJIAN PUSTAKA )……………………………………………… 7
A. ILMU
PENGETAHUAN………………………………………………. 7
B. TEKNOLOGI…………………………………………………………... 9
C. KEMISKINAN…………………………………………………….
. . 10
D.
KEMAKMURAN ………………………………… ………… . . . . . . 11
BAB
III ( STUDY KASUS/ PEMBAHASAN )…………………….......... 13
BAB
IV ( PENUTUP ) …………………………………… ………… . . . .
17
A. ANALISA………………………………………………………………. 17
B. SOLUSI…………………………………………………………………. 17
C. KESIMPULAN……………………………………………………….. 18
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………… 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah dua
hal yang tak akan pernah bisa terlepaskan dari kehidupan manusia. Apalagi, abad
21 ini adalah era globalisasi dimana hampir semua kegiatan manusia menggunakan
sistem teknologi. Yang mana perkembangan teknologi sangatlah pesat, dalam hal
ini teknologi sangat berpengaruh di kehidupan sosial kita. Apalagi jika kita
amati lebih jauh, IPTEK sangat
berpengaruh pada kehidupan sosial.
Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama
yang dapat menyonsong masa depan, sudah diberi kepercayaan yang mendalam. Dia
dapat mempermudah kegiatan manusia, meskipun mempunyai dampak sosial yang
muncul sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu. Kita
misalkan saja manusia yang bisa memanfaatkan IPTEK maka akan memiliki status
pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu orang yang berpendidikan tinggi identik
dengan status sosial yang tinggi. jika status sosial seseorang tinggi maka tingkat
kemakmurannya juga akan tinggi pula. Untuk itulah jika diamati dengan seksama
maka terdapat hubungan yang sangat kuat antara IPTEK dengan kesejahteraan
masyarakat.
Kesejahteraan masyarakat maka akan meliputi
kemakmuran dan kemiskinan. Bilamana masyarakat bisa makmur apabila berhasil
mengikuti dan menggunakan perkembangan IPTEK maka masyarakat tersebut termasuk
masyarakat yang sejahterah, dan sebaliknya, masyarakat yang tidak dapat
mengikuti IPTEK dengan baik maka terjadi kemiskinan.
Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral dari
perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa
dan motivasi fundamental dari cita-cita masyarakat adil dan makmur. Berbicara
tentang kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan lain, seperti persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial dan
persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi
memanfaatkan sumber daya alam untuk mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.
Kemiskinan memang menjadi masalah yang serius dalam
menghadang kemajuan IPTEK. Hal ini disebabkan, masyarakat miskin dipastikan
tidak akan bisa menikmati kemajuan teknologi. Malah yang terjadi masyarakat
miskin akan menghambat perkembangan teknologi. Bukan hanya itu saja, Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi memberikan dampak dalam sektor ekonomi sehingga
masyarakat akan terseleksi dan membuat mereka menjadi miskin ketika dampak
IPTEK mulai merajarela.
Untuk itulah, perlu adanya pemahaman yang mendalam
antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan kemiskinan serta
kemakmuran masyarakat sehingga ada kemungkinan muncul sebuah kesalahan persepsi
mengenai IPTEK yang sangat erat kaitannya dengan kemunculan kemiskinan yang
terus berkelanjutan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan?
2.
Apa
hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan?
3.
Bagaimana
dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap kemakmuran masyarakat?
4.
Bagaimana
cara Mengoptimalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk kemakmuran masyarakat?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
definisi dan maksud dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
2.
Mengetahui
hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
3.
Memahami
dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap kemakmuran masyarakat
4.
Memahami
cara optimalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk kemakmuran masyarakat
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Ilmu
Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan berasal dari dua
kata, yaitu “ilmu” dan “pengetahuan” yang memiliki arti tersendiri. Keseluruhannya
telah lama dipersoalkan oleh ahli filsafat seperti socrates, plato, dan
aristoteles dimana teori ilmu pengetahuan merupakan cabang atau sistem
filsafat. Oleh J.P Farrier dalam institutes of metaphiscs (1854), pemikiran
tentang teori pengetahuan itu disebut ”epistemologi” (epistem=pengetahuan,
logos=pembicaraan/ilmu).
Menurut immanuel kant pengetahuan
merupakan persatuan budi dan pengalaman. dari berbagai macam pandangan tentang
pengetahuan di peroleh sumbe-sumber pengetahuan berupa ide, kenyatan, kegiatan
akal-budi, pengalaman, sentesis budi atau meragukan karena tak adanya sarana
untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Untuk membuktikan apakah isi
pengetahuan itu benar,perlu berpangkal pada teori-teori kebenaran pengetahuan.
Teori pertama bertitik tolak adanya hubungan dalil,dimana pengetahuan dianggap
benar apabila dalil(proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi)
yang terdahulu.kedua, pengetahuan itu benar apabila ada kesesuaian dengan
kenyataan, bahwa pengetahuan itu benar apabila mempunyai konsekuensi praktis
dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu.
Banyaknya teori dan pendapat
tentang pengetahuan dan kebenaran mengakibatkan suatu definisi ilmu pengetahuan
akan mengalami kesulitan sebab, membuat suatu definisi dari definisi ilmu pengetahuan
yang dikalangan ilmuan sendiri sudah ada keseragaman pendapat, Hanya akan
merangkap dalam tautologies (pengulangan tanpa membuat kejelasan) dan pleonasme
atau mubazir saja.
Dalam penerapan sebuah ilmu
pengetahuan akan memunculkan sebuah hambatan sosial. Hal ini disebabkan, pola
pikir ilmiah tidak mempertimbangkan nilai moral dan dampak terhadap sosial
ekonomi.Sebab manusia tidak selalu sadar dengan hal ini,dan manusia yang paling
sederhanapun hanya sedikit peduli terhadap sosial ekonomi.
Contoh sederhana tapi
mendalam terjadi pada masyarakat mistis. Dalam masyarakat tersebut
ada kesatuan dari pengetahuan (mitis ) dan perbuatan (sosial), demikian pula
hubungan sosial di dalam suku dan kewajiban individu sudah terang,
argumen ontologis, kalau meminjam teori plato berteori tentang wujud dan
hakikat yang ada. Keadaan sekarang sudah berkambang sehingga manusia sudah
mampu membedakan antara ilmu pengetahuan(kebenaran) dan
ilmu etika(kebaikan). Maka yang pertama dipentingkan bukan “apa”
melainkan “bagaimana” dapat menghubungkan ilmu pengetahuan dengan
etika dalam suatu sikap yang dapat dipertanggung jawabkan.
Alasan lain untuk
mengintegrasikan kedua bidang tersebut ialah karena dalam
perkembangan-perkembangan ilmu modern, pengetahuan manusia telah
mencapai lingkupnya yang paling luas, dimulai dengan pikiran antologis, kemudian gauli, rahasia-rahasianya
dimanfaatkan bagi manusia. Timbul kesan seolah- olah pengetahuan
ilmiah merupakan suatu tujuan tersendiri (ilmu demi ilmu). Bahkan ada ilmu
pengetahuan murni, jadi lepas dari apa yang ada di luar ruang
lingkup ilmu, lepas dari masyarakat dan hidup sehari-hari. Di sini
manusia berhadapn dengan pertanyaan –pertanyaan mengenali kebaikan
dan kejahatan, kesadaran politik, nilai-nilai religius, dan sebagainya. Oleh
pandangan ini kaidah etis etis beserta lain-lainnya di cap sebagai sosial
akstra ilmiah (diluar dibidang ilmu).
Sekarang tidak dapat
netral dan bersikap netral lagi terhadap ilmu penyelidikan ilmiah.
Karena manusia hidup dalam suatu dunia, hasil ilmu pengetahuan dapat membawa
pada malapetaka yang belum pernah kita bayangkan sehingga perlu etika ilmu
pengetahuan sebagai satu-satunya jalan keluar. Lebih lanjut diakui oleh
filsafat modern, bahwa manusia dalam pekerjaan ilmiahnya tidak hanya
bekerja dengan akal budinya, melainkan dengan seluruh eksitensinya, dengan
seluruh keadaannya, dengan hatinya, dengan panca inderanya sehingga
manusia, dalam mengambil keputusannya, membuat pilihannya terlebih dahulu,
mendapapat pertimbangannya terlebih dahulu, mendapat pertimbangan dengan
pengajaran agama, dan nialai-nilai atau norma kesusilaan. Konteks ilmu dengan
ajaran agama dalam rangka meeningkatkan ilmuan itu sendiri sejajar dengan
orang-orang yang beriman pada derajat yang tinggi, sebagai pemegang alamat dan
akan tetap memperoleh pahala.
B.
Teknologi
Istilah teknologi berasal dari
kata techne dan logia. Kata yunani kuno techne berarti seni kerajinan. Dari
techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti seseorang yang
memiliki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang
yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode
yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik.
Sampai pada permulaan abad XX
ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan merangkum suatu rangkaian
sarana, proses, dan ide disamping alat-alat dan mesin-mesin. Perluasan arti itu
berjalan terus sampai pertengahan abad ini muncul perumusan
teknologi sebagai sarana atau aktifitas yang dengannya manusia berusaha mengubah
dan menangani lingkungan. Ini merupakan suatu pengertian yang sangat luas
karena setiap sarana perlengkapan maupun kultural tergolong suatu teknologi.
Teknologi dianggap sebagai
penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada
perbuatan atau perwujudan sesuatu. Kecenderungan ini pun mempunyai suatu akibat
dimana kalau teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam
perwujudan tersebut maka dengan sendirinya setiap jenis teknologi/sebagian ilmu
pengetahuan dapat ada tanpa berpasangan dengan ilmu pengetahuan dan pengetahuan
tentang teknologi perlu disertai oleh pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang
menjadi pasangannya.
Demikianlah teknologi adalah
segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum
dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai sarana yang
tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
C. Kemiskinan
Menurut Petirin A. Sorokin, bahwa
stratifikasi soisal ( social stratification ) adalah perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas – kelas secara bertingkat ( secara hierarakis ).
Perwujudannya adalah adanya kela-kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah.
Selanjutnya Sorokin menjelaskan bahwa dasar dan inti lapisan-lapisan dalam
masyarakat adalah karena tidak ada keseimbangan dalam pembagian hak-hak dan
kewajiban-kewajiban, kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab nilai-nilai sosial
dan pengaruhnya diantara anggota-anggota masyarakat. Lapisan-lapisan ini dalam
masyarakat itu ada sejak manusia mengenal kehidupan bersama dalam masyarakat.
Mula-mula lapisan-lapisan didasarkan pada pembedaan jenis kelamin, perbedaan
antara pemimpin dan yg dipimpin, pembagian kerja dan sebagainya. Semakin
kompleks dan majunya pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat, maka system
lapisan-lapisan dalam masyarkat akan semakin kompleks pula.
Kemiskinan menurut Kantor Menteri
Negara Kependudukan/ BKKBN adalah suatu
keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf
kehidupan yang dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun
fisiknya untuk memenuhi kebutuhannya.
Kemiskinan
memang merupakan sebuah dampak negatif dari sebuah perkembangan IPTEK yang semakin
pesat tanpa di iringi dengan ekonomi yang mumpuni, sehingga menimbulkan kaum
miskin yang tertinggal akan IPTEK. Hal ini bisa terlihat dengan penggantian
tenaga manusia menjadi tenaga robotic pada perusahaan sebagai dampak dari
perkembangan IPTEK, tanpa di iringi dengan pemikiran terhadap kaum buruh yang
miskin. Hal ini tentu saja membuat mereka menjadi kalah atau tersingkir akibat
dari kemajuan IPTEK.
D. KEMAKMURAN
Membicarakan mengenai masalah
kemakmuran, tentu yang pertama kali terlintas dalam benak adalah mengarah
kepada segi keuangan atau kemapanan hidup seseorang. Secara mendasar kemakmuran
dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi memiliki definisi sebagai situasi
dimana kebutuhan bisa terpenuhi. Kebutuhan disini mencakup kebutuhan batin dan
kebutuhan lahir, bisa dari sandang, papan, dan pangan. Kemudian meluas akan
kebutuhan rasa nyaman, percaya, dan kepedulian sesama untuk saling membantu.
Secara umum kemakmuran memiliki
kriteria sebagai berikut :
- Terpenuhinya kebutuhan pokok
(primer), berupa sandang, pangan, dan papan.
- Mampu mnjangkau kebutuhan
sekunder maupun tersier dengan mudah.
- Tidak memiliki tekanan batin,
sehingga pikiran ringan.
- Memiliki orang yang menjadi
tempat kepercayaan.
- Tidak kesulitan mengatur waktu,
tenaga, maupun finansial.
- Tercukupinya kebutuhan diri
akan rekreasi dan menjalankan hobi.
Melihat kriteria tersebut,
tentunya akan langsung mengacu pada kemapanan dari segi finansial seseorang.
Orang dengan keuangan yang melimpah cenderung mampu mendapatkan apapun yang
diinginkan.
Namun pada kenyataannya, berdasarkan
studi diketahui bahwa orang yang mapan dari segi finansial masih bisa dikatakan
belum makmur. Hal ini terjadi karena adanya beban baru terhadap kondisi sosial
seseorang, bisa karena penyakit, pendamping hidup, maupun orang sekitar yang
sulit diberikan amanah (kepercayaan). Orang yang cenderung mencintai uang
seolah hidup hanya untuk bersenang-senang di dunia, sehingga beberapa orang
justru tidak terpenuhi kebutuhan batin. Seperti kebutuhan kasih dan sayang dari
keluarga maupun orang terdekat lainnya. Hal ini tentunya masih belum bisa
dikatakan makmur, apabila kebutuhan batin tidak mampu terpenuhi.
Berbicara mengenai kemakmuran
akan lebih bijak apabila standart kemakmuran tersebut disesuaikan dengan
kondisi diri sendiri. Sebab rasa cukup, bahagia, dan perasaan damai lainnya
diciptakan oleh diri sendiri bukan oleh orang lain dan lingkungan. Sehingga
memiliki filosofi, selalu melihat ke bawah dan jangan melihat ke atas, akan
membantu mendapatkan kemakmuran lahir maupun batin. Sebab kebutuhan sandang,
pangan, maupun papan tentunya tidak perlu terlalu mewah, dalam kadar secukupnya
saja. Semakin besar pasak maka diperlukan tiang yang semakin besar pula,
sehingga mengatur pengeluaran dari berapapun pendapatan maka kita sudah makmur
secara lahir.
BAB III
STUDY KASUS
Kesenjangan
ekonomi atau ketimpangan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan
kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah
orang yang berada di bawah garis kemiskinan merupakan dua masalah besar
dibanyak negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Di mana negara ini,
jumlah penduduk miskin tergolong paling banyak. Hal ini juga di sebabkan
teknologi dan ilmu pengetahuan negara ini jauh tertinggal dari negara-negara lain
di dunia.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya
meliputi:
Pertama,gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Kedua, gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan
dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Ketiga, gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian bagian
politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Hubungan
IPTEK dengan Kemiskinan
Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan
sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang
berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara
teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu
kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum
pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu
pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral
dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau
mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu
mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan
dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka
nasional seperti kemiskinan.
Dalam
hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia
lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi
dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan
kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental.
Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini
pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan
mekanisme pasar. Semuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem
kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rata-rata
orang yang hidup di bawah garis kemiskinan belum dapat membaca maupun menulis.
sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan adalah dengan ilmu
pengetahuan. Dengan dapat membaca dan menulis, seorang pemulung sampah bisa
berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan menghasilkan banyak
uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang pengamen untuk berpikir
kreatif dan memulai membuka suatu usaha dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Dampak
IPTEK terhadap Kemakmuran Masyarakat
Keadaan umat manusia kini sangat
berbeda dengan peradaban zaman dulu, misalnya peradaban Mesir Kuno, Yunani
Kuno, Romawi atau peradaban di daratan Cina. Faktor utama yang menyebabkan
perbedaan itu ialah pertumbuhan penduduk, sains dan teknologi. Sains teknologi
membawa kemudahan, kemakmuran dan kenyamanan, sedangkan teknologi komunikasi
membuat interdepensi secara global yang semakin meningkat.
Namun begitu, sains teknologi juga
membawa segi-segi yang negatif. Salah satunya adalah perkembangan dunia
akhir-akhir ini yang menunjukkan kecenderungan yang sangat memprihatinkan
akibat kesalahan dalam pemanfaatan kamajuan sains dan teknologi.
Sebagaimana kita ketahui, di papua
terjadi penambangan besar besaran bahan tambang yang di pelopori oleh Freeport
dengan menggunakan teknologi canggihnya. Di lansir dari majalahtambang.com
disebutkan bahwa keuntungan PT Freeport Indonesia yang sahamnya 90% dipegang
asing(pihak Amarika) mendapat keuntungan lebih dari 400 Triliyun rupiah. Ini
berbanding terbalik dengan para pekerja papua di PT Freeport yang masih
memiliki latar belakang ekonomi menengah kebawah yang tidak bisa menikmati
hasil dari kemajuan teknologi (penambangan papua yang menggunakan teknologi
penambangan canggih sehingga hasil tambang dengan mudah di dapatkan). Bahkan,
sisa atau bekas tambang PT Freeport telah membuat pulau papua menjadi rusak
wilayah hutannya di akibatkan pengrusakan untuk percepat penambangan di pulau
papua. Sehingga ini menjadi bukti bahwa perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan dapat merusak alam dan tidak semua masyarakat bisa merasakan
manfaat dari perkembangan teknologi yang sedang berkembang. Namun, berbeda bagi
mereka yang menjadi bos bos di freeport yang secara langsung mendapatkan
keuntungan atau manfaat dari perkembangan IPTEK di dalam bidang pertambangan.
Optimalkan
IPTEK untuk kemakmuran masyarakat
Ibaratkan sebuah pedang bermata pisau, itulah Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Apabila di gunakan dengan optimal serta
menggunakannya dengan baik maka akan membuat masyarakat menjadi makmur,
menjadikan masyarakat lebih maju. Dengan begitu IPTEK akan memajukan masyarakat
dari berbagai sektor. Misalkan saja dari sektor ekonomi dengan penemuan
teknologi untuk mempercepat hasil pertanian yang membuat keuntungan masyarakat
bertambah. Dari sektor sosial, jika IPTEK dapat di optimalkan dengan baik maka
setiap masyarakat akan memiliki kelas sosial yang lebih tinggi sehingga akan
bisa lebih dihormati oleh orang lain.
Penggunaan IPTEK juga harus di sesuaikan dengan
berbagai faktor yang ada sehingga tidak bertentangan juga dengan nilai-nilai
yang berlaku di masyarakat tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman antara
masyarakat dari golongan pemakai IPTEK dengan masyarakat yang belum terlalu
memakai IPTEK dalam kehidupan mereka.
BAB IV
PENUTUP
A.
Analisa
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberikan banyak
dampak yang serius terhadap kemiskinan dan kemakmuran suatu masyarat. Ibarat
dua mata pisau, IPTEK akan memberikan dampak positif dan negatif bagi sebagian
orang. Bahkan ada pepatah yang mengatakan :
“siapa yang menguasai teknologi,
maka dia yang menguasai dunia”
Maksud dari pepatah di atas adalah
siapapun orang yang dapat memanfaatkan adanya teknologi dalam berbagai bidang
kehidupan, maka derajat orang tersebut akan berada di atas,dan dapat melakukan
apapun sesuai dengan kehendaknya demi tercapai apa yang yang diinginkan orang
tersebut. Dalam perkembangannya iptek mulai dimanfaatkan dan diterapkan dalam
berbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya dalam bidang kesehatan, teknologi,
perhubungan dan arsitektur, industri, dll Adapun dalam pemanfaatan dan
penerapannya iptek berdampak negatif dan positif. Dampak positifnya, iptek
dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
Namun dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup
manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah
kemiskinan. Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila
manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Berikut adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan penerapan
iptek dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung pada masalah
kemiskinan
B.
Solusi
Kemiskinan di negeri ini hanya
bisa diatasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini ada dua segi
yaitu dari pemerintah dan masyarakat. Dari segi pemerintah yaitu; pemerintah
sepenuhnya menangani bidang produksi pertanian dan peternakan, pemerintah
memperbanyak atau meningkatkan mutu dalam pemberdayaan sumber daya manusia
(SDA), pemerintah membangun Infrastruktur dengan teknologi yang mampu memangkas
biaya pegeluaran negara, misalkan saja pemerintah segera membangun sumber
energy nuklir (PLTN). Sedangkan dari segi masyarakat; masyarakat agar peduli
dengan pendidikan dengan memperhatikan lembaga swadaya masyarakat dalam
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDA), masyarakat diharapkan meningkatkan
produksi pertaniannya dengan basis teknologi yang dianjurkan oleh pemerintah,
serta memperhatikan penuh dalam penyelenggaraan perencanaan PLTN.
IPTEK memang merupakan dua mata
pisau. Sehingga harus di manfaatkan dengan hati hati. Karena jika tidak
terjadi, masyarakat miskin akan menjadi lebih miskin lagi dan masyarakat
golongan menengah keatas akan semakin kaya dengan mendapatkan pundi-pundi
keuntungan dari pemanfaatan IPTEK tanpa memikirkan masyarakat miskin. Bahkan
yang miskin akan tersingkirkan dan menjadi masyarakat buangan karena selain
tidak bisa memanfaatkan IPTEK tetapi juga tidak bisa merasakan bagaimana IPTEK
telah tumbuh dan berkembang dengan cepat.
C.
Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat erat kaitannya
dengan kemiskinan. Terutama dalam perkembangannya yang semakin pesat dari tahun
ke tahun. Masyarakat mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang ada demi
kemudahannya dalam beraktifitas, tetapi faktor penybaran perekonomian yang
tidak merata menyababkan hal-hal yang ingin dicapai tidak dapat berjalan dengan
maksimal.
Hanya kalangan ekonomi menengah keatas atau kaum
yang tergolong makmur yang bisa merasakan dari perkembangan IPTEK yang saat ini
berkembang dnegan pesat. Sebaliknya, kaum miskin akan semakin tersingkir dengan
IPTEK yang semakin maju.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan adalah
sesuatu yang bertentangan. Teknologi diciptakan oleh manusia demi kesejahteraan
umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan arti menciptakan,
mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka, kelaparan, melindungi
dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok manusia.Ilmu
pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas,
sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang
mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak
menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan
teknologi di zaman ini.Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang
tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih
terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah
tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi dizaman ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdulsyani. Sosiologi, skematika, teori, dan terapan. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Ace, Partadireja. (1981). Ekonomik
Etik, pada pengukuran Guru Besar Ekonomi Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta.
Ritzer, George. sosiologi ilmu pengetahuan berparadigma
ganda.
Rosyidi, Suherman.(2006).Pengantar
Teori Ekonomi.Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada.
Netltjie,
Harmawan.(1996).MKDU Ilmu Sosial Dasar. Malang : Gunadarma
Sagir,Soeharsono.(2009).Kapita
Selekta Ekonomi Indonesia. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
http://cardcaptor-dyah39.blogspot.com/2011/11/tema-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://arsenal-holic.blogspot.com/2012/12/tugas-8-isd-ilmu-pengetahuan-tekhnologi.html
Sekian Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar : ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN di Blog Ilmu Dunia dan Akhirat. Semoga bisa membuat kalian mudah dalam mengerjakan tugas tugas kuliah ya!
Happy Blogging dan Sharing!
Happy Blogging dan Sharing!
Rekomendasi Post
3 Skill Wajib Mahasiswa Teknik Informatika
Mata Kuliah Semester 1 Mahasiswa Teknik Informatika
Tips Dapat Beasiswa ke Luar Negeri
Mata Kuliah Semester 1 Mahasiswa Teknik Informatika
Tips Dapat Beasiswa ke Luar Negeri
0 Komentar untuk "Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar : ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN"
Komentarlah Dengan Baik dan Benar. Jangan ada SPAM dan beri kritik saran kepada blog ILMU DUNIA DAN AKHIRAT.
Mengingat Semakin Banyak Komentar SPAM maka setiap komentar akan di seleksi. :)
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhari)
>TERIMA KASIH<